Perhutani Sebagai Upaya Penanggulangan Bencana Alam, Perhutani Pasuruan Turut Serta dalam Apel Mitigasi di Mojokerto |

PASURUAN, PERHUTANI (13/02/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Pasuruan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pacet, relawan, dan unsur terkait lainnya melaksanakan apel mitigasi benca alam musim penghujan, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Kegiatan tersebut diadakan di Wana Wisata Air Panas Padusan, pada Senin (12/02).

Administratur KPH Pasuruan, Nur Adin Eko Saputro yang diwakili oleh Asper BKPH Pacet Supriyono mengatakan bahwa apel kesiapsiagaan tersebut adalah bagian dari tindak lanjut komunikasi dan koordinasi yang baik antara Perhutani KPH Pasuruan dengan Forkopimcam Pacet, serta dengan relawan dan unsur terkait agar tercipta kekompakan dan keharmonisan ketika dalam menghadapi bencana alam.

“Kami Perhutani Pasuruan akan selalu siap sedia dan suka rela ketika sedang dibutuhkan dalam menanggulangi bencana alam. Penanggulangan dan penanganan bencana alam tidak bisa dihadapi sendiri, namun juga perlu melibatkan semua unsur terkait seperti TNI-Polri, relawan, masyarakat desa hutan, dan kelompok tani setempat”, ungkapnya.

Komandan Rayon Militer (Danramil) Pacet Kapten Caj, M Lutfi Anam selaku pimpinan apel mitigasi tersebut mengatakan bahwa lewat kegiatan apel tersebut diharapkan bisa meningkatkan sensitifitas terhadap kerawanan bencana, terutama pada tanah longsor dan banjir bandang sebagai dampak musim penghujan yang sudah mulai memasuki puncaknya dengan ditandai dengan hujan yang sudah mulai turun di waktu pagi dan sore hari di kawasan pacet.

“Apel ini sekaligus meneguhkan komitmen kemanusiaan dan kerelawanan dalam membantu warga yang tentunya harus diimbangi dengan kesiapsiagaan personel, serta dukungan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang memadai. Saya juga menghimbau kepada rekan-rekan peserta apel agar disampaikan kepada masyarakat sekitar untuk menjauhi sungai maupun lereng tebing yang curam yang berpotensi menjadi bencana alam”, ungkapnya. (Kom-PHT/Psu/Fas).