JATIMTIMES.COM (5/4/2017) | Hari Air Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret, baru dirayakan hari ini, Rabu (5/4/2017) oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
Berlokasi di Desa Ngabab Kecamatan Pujon, perayaan  memperingati pentingnya air bagi kehidupan manusia ini mengangkat tema Air dan Air Limbah.
Dalam acara yang dihadiri oleh Dandim 0818 Wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas PRKP Cipta Karya Jawa Timur, Dirut PJT 1, Kepala BBWS Brantas, Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Administratur Perhutani Kabupaten Malang, Muspika Kecamatan Pujon dan Seluruh Kepala Desa Kecamatan Pujon serta masyarakat Kecamatan Pujon sekitar 400 orang ini, Bupati Malang secara simbolis melakukan penanaman pohon.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar 15 ribu pohon ditanam dalam upaya menjaga kelestarian sumber air yang mengalir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto.
“Penanaman pohon ini sebagai upaya dalam menjaga kelestarian sumber air, terutama di DAS Konto ini,”ucap Bupati Malang, Dr. Rendra Kresna, Rabu (05/04).
Seperti diketahui, Kab. Malang memiliki sumber mata air yang paling padat di Jawa Timur yakni sebanyak 684 sumber dengan 44 sungai yang mengalir di Kabupaten Malang.
Kebanyakan airnya dimanfaatkan untuk pengairan di dekat sumber atau mengalir ke saluran atau sungai menuju aliran dasar aliran utama sungai Brantas.
Sayangnya, dari Data Lingkungan Hidup tahun 2016 banyaknya sungai di Kabupaten Malang tidak semuanya terjaga dari ulah dan praktik masyarakat dan pengusaha yang masih membuang sampah dan limbah ke sungai.
Tercatat, beberapa sungai mengalami pencemaran cukup parah, yakni Sungai Konto, Lekso, Lemurung, Sumber Metro, dan Brantas Bawah.
Kecamatan Pujon yang dialiri DAS Konto dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian peternak sapi dengan rata-rata per desa 855 ekor yang tersebar di Pujon Utara 984 ekor dan di Pujon Selatan 662 ekor, menjadi salah satu penyumbang tercemarnya sungai.
Limbah kotoran sapi yang tidak maksimal terolah menjadi biogas ataupun pupuk organik, misalnya, akhirnya harus berakhir juga di sungai.
Dengan kondisi tersebut, Bupati Malang memilih perayaan Hari Air Dunia dengan tema Air dan Air Limbah di salah satu desa yang berada di wilayah Pujon.
Dia berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah maupun limbah peternakan dan pertanian ke sungai.
“Mari kita jaga sungai bersama-sama. Jangan sampai sungai tercemar yang akhirnya menimbulkan masalah bagi masyarakat sendiri,”harap Rendra Kresna.
Selain menjaga sungai, tentunya sumber air menjadi hal yang saling berkaitan dalam menjaganya. Kebutuhan air bersih bagi masyarakat masih disumbang dengan adanya sumber-sumber air tersebut.
“Karena itulah kita tanam lagi pohon di aliran-aliran sungai. Manfaatnya, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah,”ujar Rendra Kresna yang secara langsung menanam pohon  di wilayah Ledok sawah Dusun Krajan Desa Ngabab.
Bupati Malang juga dalam acara tersebut memberikan satu Unit Pencacah Sampah Organik dan satu Unit Biogas bagi warga dalam upaya mengurangi kebiasaan membuang sampah dan limbah ke sungai.
sumber: jatimtimes.com
tanggal: 5 April 2017