TRIBUNNEWS.COM (10/03/2024) | Pemerintah Desa Ngadirejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Diaspora Kabupaten Purworejo dan stakeholder terkait, melaksanakan penanaman bibit kopi nusantara di kawasan obyek wisata Joho Adventure Park, beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut merupakan langkah awal demontration plot (demplot) penanaman bibit kopi jenis robusta di lahan milik Perum Perhutani Kedu Selatan seluas 2.000 meter persegi.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi. Di Desa Ngadirejo ini budidaya kopi relatif sudah ada, tapi kopi yang ditanam warga belum dibudidaya dengan modern. Maka kami dan PMO Kopi Nusantara memberikan sosialisasi teknik budidaya kopi yang modern agar produktivitas dan kualitas kopinya semakin meningkat,” jelas Ketua Diaspora Kabupaten Purworejo, Dwi Wahyu Atmaji.

Ia mengungkapkan, penanaman bibit kopi di Desa Ngadirejo itu digunakan sebagai demplot percontohan, dengan harapan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Purworejo.

Meski baru 2.000 meter persegi lahan yang baru ditanami bibit kopi, namun rencananya total demplot yang akan ditanami bibit kopi seluas satu hektare lahan.

Menurut Dwi, potensi lahan Perhutani di Desa Ngadirejo sangat besar sekitar 500 hektare.

Sehingga apabila tahap awal dimanfaatkan sebesar 39 hektare maka masih terhitung kecil.

Disebutkan jika demplot berhasil, maka nanti area penanaman bibit kopi akan diperluas.

“Harapannya tentu bisa diperluas. Kami akan bersinergi dengan berbagai kegiatan lain, sehingga bisa sejalan dengan perkembangan kawasan Kabupaten Purworejo yang akan maju ke depan, dengan adanya proyek strategis nasional semisal Bandara YIA, Bendungan Bener, hingga BOB,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Ngadirejo, Agus Muzamil, mengaku bersyukur dengan pelaksanaan penanaman bibit kopi nusantara tersebut.

“Tentu hal itu akan menjadi motivasi dan semangat bagi warga Desa Ngadirejo dalam menggali dan mengembangkan potensi desa. Kami punya lahan Perhutani di desa yang potensinya luar biasa. Insya Allah kami akan optimalkan betul-betul, salah satunya dengan menanam kopi yang ke depan semoga bisa jadi wisata produktif di sini,” ucapnya.

Lebih lanjut, tanaman kopi nusantara tersebut akan digarap oleh para petani Desa Ngadirejo yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Adapun wilayah garapannya juga sudah dibagi-bagi secara hak pakai oleh warga.

“Jadi warga susah memiliki sekian-sekian meter. Dan yang demplot baru ditanami 2.000 meter persegi. Di lokasi itu nanti ada sekitar 20 petani yang komitmen menggarap. Nanti mereka yang akan melanjutkan menanam bibit kopi dan merawat hingga panen didampingi oleh PMO Kopi Nusantara,” terangnya.

Pihaknya pun berharap, warga Desa Ngadirejo bisa bersemangat dan giat bekerja dala memanfaatkan potensi desa, agar semakin berdaya. (drm)

Sumber : tribunnews.com