RANDUBLATUNG- Direktur utama (Dirut) Perhutani,  Bambang Sukmananto,  bersama rombongan dalam kunjungan kerjanya di KPH Randublatung Blora kemarin terkesan dengan keberhasilan penanaman padi di lahan kering.

Budidaya tanaman padi di demplot di petak 27 RPH Ngliron BKPH Ngliron itu dilakukan pihak Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan Perhutani. Di lahan itu tengah diujicoba beberapa varietas unggul padi lahan kering hasil pembiakan yang diprakarsai oleh fakultas kehutanan dan pertanian UGM.

Dalam penjelasannya, pihak UGM yang diwakili oleh Prof M.Na’iem mengemukakan budidaya beberapa varietas unggul padi lahan kering dengan tujuan agar nantinya bisa dievaluasi varietas mana yang cocok di tanam di KPH Randublatung. Baik mengenai mutu tanaman maupun jumlah bulir yang dihasilkan dari tiap rumpun padi. ‘’Nantinya bisa ditentukan satu atau dua varietas yang cocok untuk dibudidayakan di Randublatung,’’ katanya.

Ke depan penanaman padi lahan kering ini direncanakan bakal dilakukan secara massal di setiap KPH, minimal 17 hektar yang akan dimulai  2013. Yakni dengan pertimbangan bahwa tanaman padi tersebut mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga masyarakat lebih suka menanam padi dibanding tanaman palawija lain.

Dirut Perhutani, Bambang Sukmananto, mengapresiasi upaya sejumlah pihak untuk ikut membantu Perhutani dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Menurutnya hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan melakukan penanaman berskala besar serta dikembangkan pada kawasan hutan lain. ‘’Pola ini kalau bisa dikembangkan pada KPH lain,’’ tandasnya.

Menurutnya hal itu dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa dengan menanam padi pada lahan kering yang di tumpangsari dengan tanaman kehutanan ternyata mampu memberikan manfaat bagi mereka. Hanya saja dirut Perhutani mengingatkan dalam menanaman padi tersebut juga harus mengacu pada jarak tanam untuk tanaman kehutanan yang  berlaku di Perhutani, sehingga nantinya sama-sama diuntungkan.

Humas Perhutani KPH Randublatung, Andan Subiyantoro, menambahkan tanaman padi itu kini telah berusia sekitar dua bulan. Diperkirakan satu bulan lagi akan panen. ‘’Kemungkinan hasil panen perhektarnya mencapai sekitar 3,7 ton,’’ tandasnya, kemarin. (H18)

sumber : harian Suara Merdeka Edisi  Suara Muria

tanggal :