BANDUNG, ECONIQUE, (04/04/2024)  | Perum Perhutani bersama anak perusahaannya ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) berupaya mengatasi permasalahan sampah di destinasi wisata alam dengan menggelar Pelatihan bertajuk “Pemilahan dan Pengolahan Sampah Terpadu dan Terintegrasi” serta menerima Penyerahan Bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa motor roda tiga pengangkut sampah dengan bak sampah yang berlangsung di Cikole Jayagiri Resort Area Timur, pada tanggal 03 – 04 April 2024.

Pada kegiatan tersebut dilakukan pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah terpadu kepada petugas wisata PT Palawi Risorsis dan mitra bisnis wisata lingkup Cluster Cikole, dengan narasumber Ketua Pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) 3R pantai Seminyak, Bali, I Komang Ruditha Hartawan, dan Konsultan CSR, Arya Hindrarprayoga, pada (03/04). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat pengelolaan sampah yang terintegrasi.

I Komang Ruditha Hartawan mengungkap kesuksesan Desa Adat Seminyak tidak lepas dari peran pemerintah dalam mengimplementasikan greening and sand arrangement serta pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi.

“Pemerintah Desa telah mengeluarkan Peraturan Desa (PerDes) yang tegas terkait sanksi membuang sampah sembarangan, menegaskan komitmen dalam menjaga kebersihan dan keteraturan lingkungan di wilayah Desa kami. Hal ini telah menjadikan kondisi pantai dan desa menjadi sangat bersih, sembari disisi lain memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat melalui pengelolaan sampah”, tutur I Komang.

Selanjutnya, dilakukan penyerahan bantuan TJSL oleh Direktur Keuangan dan manajemen Risiko Perhutani Dewi Fitrianingrum kepada Plt. Direktur Utama PT Palawi Risorsis Maman Rosmantika berupa Motor Roda Tiga Pengangkut Sampah beserta bak sampah, pada (04/04).

Dalam sambutannya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani, Dewi Fitrianingrum, menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan Perhutani ini bertujuan agar destinasi wisata di wilayah Cikole senantiasa terjaga kebersihannya dan terawat dengan baik, sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan bersih.

“Bantuan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Perhutani kepada lingkungan dan sosial yang diharapkan memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan,” terangnya.

Senada dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas Direktur Utama Econique Perhutani Alam Wisata (PT. Palawi Risorsis), Maman Rosmantika, selaku perwakilan penerima bantuan TJSL, menyampaikan bahwa Wisata Cikole ini akan menjadi model percontohan bagi lokasi wisata lain dalam hal pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi. Secara bertahap, kami berharap dapat mengakomodasi kegiatan TJSL dari BUMN lainnya, terutama dalam hal pengadaan mesin pemilah dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Kami berharap melalui Pasukan Pengangkut Sampah yang akan dibentuk, mampu meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah dan lebih lanjut memberikan nilai ekonomi melalui proses pengelolaan dan daur ulang sampah”, ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Keasdepan Bidang Industri Perkebunan & Kehutanan, Teddy Poernama, menyampaikan pentingnya sinergi pentahelix antara pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan komunitas dalam mendukung pertumbuhan bisnis Econique.

“Peran mitra bisnis sangat penting dalam memberikan solusi dan ide untuk pengembangan destinasi Cikole. Kolaborasi lintas sektor ini akan memperkuat kapasitas dan inovasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis di sektor pariwisata”, Pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu aspek penting dari praktik keberlanjutan dalam bisnis wisata alam. Hal ini dapat membantu destinasi wisata untuk memenuhi standar keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian global. Daur ulang sampah dan pengolahan menjadi produk bernilai ekonomis, seperti kompos atau barang daur ulang lainnya, dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi bisnis wisata alam. Ini juga dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah karena sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir hanya residu sampah yang tidak dapat di daur ulang saja. (Kom-PLW/ABWWB/Gan).

Editor : Ywn

Copyright©2024