Jakarta, Econique (15/01/2024) l PT Palawi Risorsis dengan brand-nya Econique memulai langkah baru dalam pengembangan bisnis wisata alam dengan menandatangani sejumlah kesepakatan strategis pada Senin, 15 Januari 2024. Acara penandatanganan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan visi pengembangan dan pengusahaan yang berkelanjutan.

Agenda pertama pada acara tersebut mencakup Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Pengusahaan Mongkrang View yang terletak di Tawangmangu, Lereng Gunung Lawu. Mongkrang View menghadirkan pemandangan Gunung Mongkrang beserta savana yang menakjubkan, menjadikannya destinasi wisata alam yang potensial untuk dikembangkan.

Agenda selanjutnya adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Econique Perhutani Alam Wisata dengan Sari Ater (AMA Hospitality). Kesepakatan ini akan mengarah pada pengelolaan The Green Space secara mandiri oleh Econique Perhutani Alam Wisata, namun tetap dipandu oleh praktisi berpengalaman untuk memastikan pelayanan sesuai standar perhotelan.

Selain itu, disepakati pula Perjanjian Kerjasama Payment Aggregator dengan Paper.id sebagai penambah ragam fitur pembayaran non tunai di area bisnis Econique yang diharapkan dapat mempermudah pengunjung dalam bertransaksi dan memberikan keamanan yang lebih baik. Pembayaran non tunai juga dianggap sebagai langkah menuju modernisasi dan efisiensi dalam pengelolaan lokasi wisata.

Sinergitas Econique tidak berhenti di situ, MoU kerjasama pengusahaan cafe dan resto dengan Warung Kopi Gunung (WKG) juga menjadi highlight acara. Melalui sebuah brand yang sudah mapan di Kota Bandung dan sekitarnya, serta pengalaman bekerjasama dengan Perhutani Group sebelumnya, diharapkan Warung Kopi Gunung, The Green Space dapat segera diluncurkan pada awal tahun 2024, memberikan pengalaman kuliner yang unik bagi pengunjung di tengah zona komersial kota Jakarta.

Direktur Utama Econique Perhutani Alam Wisata, Lucy Mardijana Soebijakso, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan bisnis wisata alam agar tidak hanya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tetapi juga menciptakan sinergi yang memberikan dampak positif secara holistik. “Kolaborasi di dalam bisnis wisata alam memiliki daya dorong yang kuat terhadap keberlanjutan, pengembangan lokal, dan pengalaman wisatawan. Menggabungkan sumber daya dan keahlian dari berbagai pihak dapat menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan dan bernilai tambah”, pungkasnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Econique Perhutani Alam Wisata berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan bisnis wisata alam di Indonesia. (Kom-PLW/HO/Gan)

Editor : Ywn

Copyright©2024