BANDUNG, ECONIQUE (14/11/2023) | Econique Perhutani Alam Wisata mendukung acara “Kala Renjana Vol.1” yang diadakan di Tangkal Pinus Kawasan Hutan Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) lokasi wisata Tangkal Pinus, melibatkan ratusan sahabat Tuli dari DPD Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Jawa Barat.

Kala Renjana Vol.1 dimulai sejak minggu kedua bulan November, tepatnya pada tanggal 09 November 2023 dan diharapkan akan menjadi awal dari serangkaian kegiatan yang melibatkan komunitas disabilitas di masa mendatang.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Tangkal Pinus, Perum Perhutani dan Econique Perhutani Alam Wisata, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada komunitas Tuli untuk berinteraksi dengan alam. Ratusan sahabat Tuli dari GERKATIN Jawa Barat diundang untuk menanam pohon di Kawasan Bandung Utara (KBU), Cikole.

Econique Perhutani Alam Wisata turut berpartisipasi dengan memberikan produk Madu Perhutani sebagai hadiah dan doorprize dalam acara. General Manager Area Bisnis Wisata Wilayah Barat Econique Perhutani Alam Wisata Komarudin hadir dalam acara tersebut dan memberikan materi tentang cara menanam yang benar.

Komarudin menyampaikan, “Peduli terhadap lingkungan dan kegiatan di alam terbuka akan memberi manfaat baik bagi lingkungan maupun bagi seluruh peserta yang terlibat,” uajarnya. Tanaman yang ditanam pada acara disediakan oleh Perhutani Group dan melibatkan jenis-jenis pohon tegakan seperti Damar, Mahoni dan Pinus.

Pada acara ini, CEO Tangkal Pinus, Astrid Rijker, menyoroti pentingnya reboisasi menjelang musim penghujan yang seringkali menimbulkan banjir. Penanaman pohon dilakukan dengan melibatkan ratusan sahabat Tuli, yang juga memiliki kesempatan untuk memeluk pohon, mengekspresikan kreativitas dengan melukis hutan Pinus, dan menikmati kesegaran hutan.

Sementara itu Ketua GERKATIN Kota Bandung, Galih Suryapratama melalui penerjemah bahasa isyarat yang dihadirkan oleh penyelenggara acara, menyatakan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegaitan tersebut. “Tadi kami mengikuti sejumlah kegiatan, praktik cara penanaman pohon. Kami banyak mendapat ilmu dari pak Komarudin, mengenai bagaimana cara menanam pohon yang baik itu seperti apa,” ungkap Galih.

Galih juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada sahabat Tuli untuk bekerja dan berkarir seperti orang pada umumnya. Meskipun memiliki keterbatasan pendengaran dan berbicara, sahabat Tuli memiliki kemampuan untuk bekerja dan berkontribusi.

Acara ini tidak hanya menjadi langkah menuju kelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan momen kebahagiaan bagi sahabat Tuli, yang merasakan undangan khusus dari pengelola lokasi wisata alam. Diharapkan kegiatan serupa akan terus melibatkan komunitas disabilitas untuk kegiatan-kegiatan alam lainnya, menjadikan mereka bagian integral dari upaya pelestarian lingkungan. (Kom-PLW/ABWWB/Gan)

Editor : Ywn

Copyright©2023