KUNINGAN PERHUTANI, (10/1/2024) Untuk meningkatkan kopetensi Karyawan di bidang tebangan, Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kuningan gelar melakukan kegiatan pelatihan Job Training Tebangan di kawasan hutan petak 81e luas 5 Ha, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bantarpanjang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciledug untuk meningkatkan pemahaman bagaimana cara pembagian kayu yang benar dan menghasilkan kayu dengan nilai jual tinggi, bertempat di lokasi tebangan RPH Bantarpanjang Hari Selasa (9/1).

Acara job training tebangan tersebut di hadiri oleh Wakil Administratur/KSKPH Kuningan Yana Yunara, Kasi PE (Produksi dan Ekowisata) Unus Yunus, Kasi SDH (Sumber Daya Hutan) Rully Priana, Segenap Asper, Segenap KRPH, Segenap Mandor Tebang, Kepala TPK/TPKH, Pekerja tebangan/Blandong. Manager Komersial kayu KBM Cirebon, Kepala BPBD /Mewakili bidang evaluasi penanganan kedaruratan Yayat Cuyat, Nara sumber PMI Kabupaten Kuningan dalam penanganan P3K Engkos, Nara sumber dari Rumah Sakit Permata Kabupaten Kuningan Penanganan K3 Bok M. Pramdya, Camat Cibingbin Imas Winarsih, Kapolsek Cibingbin Amdan. S, Danramil Cibingbin Kantir, Kepala Desa Bantarpanjang Warso dan Ketua LMDH Bantarpanjang Aif beserta Tokoh Masyarakat.

Administratur/KKPH Kuningan Teguh Waluyo di tempat terpisah mengatakan.’ Bahwa Job training di gelar sebagai penyegaran dan tambahan pengetahuan tentang prosedur kerja dalam pelaksanaan tebangan jati Tahun 2024 serta menberikan edukasi kepada para Mandor tebang dan penguji kayu dengan pengetahauan baik dari segi teknis maupun regulasi baru masalah pengujian kayu.

Dengan kegiatan ini di harapkan semua peserta lebih mengerti dan paham tentang teknik cara penebangan kayu dan pembagian batang (Bucking Policy) selanjutnya mampu menerapkan administrasi tata usaha hasil hutan yang benar.’Ucapnya.

Penyuluh PMI Kabupaten Kuningan Engkos saat memberikan simulasi dalam penanganan kecelakaan kerja  dalam kegiatan job training tersebut menyatakan.’ Bahwa menolong orang yang sedang mengalami kecelakaan dalam bekerja memang membutuhkan mental kuat dan keterampilan P3K yang cukup, tujuannya di lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk menyelamatkan korban kecelakaan dari kematian.

Kegiatan di akhiri dengan memberikan tips pertolongan pertama pada kecelakaan kerja antara lain jangan panik, jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya, perhatikan pernapasan denyut jantung, pendarahan dan tanda-tanda shock, jangan memindahkan korban secara terburu-buru dan segera rujuk ke pusat pengobatan terdekat/Puskesmas.’Imbuhnya.’

Ketua LMDH Bantarpanjang Aif menuturkan dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Perhutani yang telah memberikan kesempatan LMDH berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Banyak ilmu yang di dapat dari kegiatan ini masyarakat Desa hutan selain ini ikut berkontribusi dalam membantu kegiatan Perhutani salah satunya kegiatan tebangan produksi kayu, semoga ini menjadi pengalaman dan pengetahuan yang betul-betul bermanfaat.’Tuturnya.'(Kom-PHT/Kng/Ddi).