KUNINGAN, PERHUTANI (11/1/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan menggelar kegiatan Job Training  di kawasan hutan hutan petak 81e luas 5 Ha, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bantarpanjang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciledug, pada hari Selasa (09/01).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Administratur/KSKPH Kuningan Yana Yunara beserta jajaran, segenap Kepala BKPH lingkup KPH Kuningan, segenap Kepala RPH lingkup KPH Kuningan, segenap mandor tebangan, Kepala Tempat penimbunan Kayu (TPK), Manager Komersial Kayu KBM Cirebon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yayat Cuyat, perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kuningan Engkos, narasumber dari Rumah Sakit Permata Kabupaten Kuningan Penanganan K3 Bok M. Pramdya, Camat Cibingbin Imas Winarsih, Kapolsek Cibingbin Amdan. S, Danramil Cibingbin Kantir, Kepala Desa Bantarpanjang Warso, dan Ketua LMDH Bantarpanjang Aif beserta tokoh masyarakat.

Administratur/KKPH Kuningan Teguh Waluyo di tempat terpisah mengatakan bahwa kegiatan Job Training ini bertujuan untuk penyegaran dan tambahan pengetahuan tentang prosedur kerja dalam pelaksanaan tebangan jati tahun 2024, serta menberikan edukasi kepada para mandor tebang dan penguji kayu terkait teknis maupun regulasi baru masalah pengujian kayu. Selain itu juga hal penting lainnya diadakan Job Training ini untuk meningkatkan kewaspaadan dan pengetahuan para pekerja lapangan , LMDH, dan masyarakat dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan mengimplentasikan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan kerja.

Penyuluh PMI Kabupaten Kuningan Engkos saat memberikan simulasi dalam penanganan kecelakaan kerja menjelaskan bahwa menolong orang yang sedang mengalami kecelakaan dalam bekerja memang membutuhkan mental kuat dan keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang cukup. Tujuannya di lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk menyelamatkan korban kecelakaan dari kematian.

” Sejumlah tips pertolongan pertama pada kecelakaan kerja antara lain jangan panik, jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya, perhatikan pernapasan denyut jantung, pendarahan dan tanda-tanda shock, jangan memindahkan korban secara terburu-buru, dan segera rujuk ke pusat pengobatan terdekat/Puskesmas,” jelasnya.

Ketua LMDH Bantarpanjang Aif menambahkan, “Banyak ilmu yang di dapat dari kegiatan ini. Masyarakat desa hutan berkontribusi dalam membantu kegiatan Perum Perhutani. Salah satunya kegiatan tebangan produksi kayu. Semoga ini menjadi pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat.” (Kom-PHT/Kng/Ddi).

Editor : AW
Copyright©2024