Suaramerdeka.com, Semarang – Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan, perlunya membangun embung untuk mengantisipasi kekeringan. Embung ini akan menangkap air sebanyak-banyaknya, apalagi saat musim penghujan.

Hal ini akan menjadi solusi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian. Pernyataan ini diungkapkan gubernur saat melakukan videoconference dengan peserta seminar.

‘Hidup Sehat dengan Air Bersih’ yang digelar Teknik Sipil Undip di Desa Kalikurma, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Minggu (22/9).

“Jarang yang memanfaatkan ini untuk kebutuhan pertanian. Ide ini merupakan pikiran dari masyarakat desa, dulu sewaktu saya di Komisi II DPR sering ketemu orang di pedesaan,” tandas mantan Wakil Ketua Komisi II DPR.

Dalam videoconference ini, Ganjar didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jateng Anung Sugihantono, Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto, dan Kepala Dishubkominfo Jateng Urip Sihabudin.

Ganjar melakukan videoconference karena tidak bisa hadir di lokasi seminar. Sebab, ia harus mengikuti peringatan HUT ke-68 PMI di kantor gubernuran.

Tatap muka ini dilakukan melalui teknologi dengan sistem Vicon, hasil kerja sama Dishubkominfo dan Telkom. Adapun, seminar itu diselenggarakan oleh mahasiswa Teknik Sipil Undip Semarang.

Sementara itu, Sekretaris Desa Kalikurma Muhammad Ghufron menyatakan, sebagian besar luasan lahan di desanya ini merupakan milik Perhutani. Masyarakat banyak memanfaatkan lahan ini sebagai garapan pertanian.

Namun, mereka ini harus menghadapi kendala kekurangan air. Sebab, Kalikurma tidak memiliki sumber mata air.

“Sumber air sudah ada jika menggali tanah dengan kedalaman tiga sampai empat meter. Kalau digali 10 meter, biasanya air rasanya asin,” jelasnya.

Kebutuhan air tidak mencukupi, itu pun jauh dari unsur bersih dan sehat. Menanggapi hal itu, Ganjar mengaku akan mengajak Perhutani untuk peduli dengan permasalahan air bersih.

“Saya coba akan membantu gagasan dari hasil seminar, termasuk bantuan pendanaan. Jika memang ada air kotor, coba dipisahkan atau dibersihkan,” tandasnya.

Apabila berhasil, Kalikurma akan dijadikan proyek percontohan terkait penanganan masalah air bersih.

Suara Merdeka Online | 23 September 2013 | 05.18 WIB