LAWU DS, PERHUTANI (09/01/2024) | Hutan Produksi Getah Pinus Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds di jadikan tempat praktek lapangan Mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah Sebanyak 122 Mahasiswa jurusan Fakultas Pertanian melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di wilayah kerja Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sooko di petak 157C wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilis Selatan, pada Selasa (09/01).

Kegiatan praktek lapang tersebut dilaksanakan pada 9-11 Januari 2024 di area sadapan getah pinus, dengan didampingi Tenaga pengajar dari Perhutani Forestry Insitute (Pefi)  Madiun, Nisfu Laelani Rizki, dan dari Perhutani Lawu Ds Asisten Perhutani (Asper) BKPH Wilis Selatan, Arif Yuwono beserta jajaranya.

Nisfu Laelani Rizki sebagai pendamping mahasiswa mengatakan, bahwa Perhutani Forest Institue (PeFI) telah menerima kunjungan praktik lapangan sebanyak 122 orang mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah Fakultas Pertanian jurusan Kehutanan. Nampak mereka sangat antusias mengikuti praktek sadapan getah pinus karena merupakan pengalaman baru, Praktek dimulai dari kegiatan persiapan sadapan, pemungutan, penerimaan getah & sortasi di Tempat Penimbangan Getah (TPG) hingga pengangkutan,” jelas Rizki.

“Harapannya semoga setelah dari praktek sadapan getah pinus dilapangan bisa menambah wawasan mahasiswa, yang belum mereka dapatkan di kampus dan bisa menjadi modal nantinya setelah lulus dari perguruan,” tuturnya.

Nisfu juga menyampaikan terimakasih, buat tenaga pendamping dari Perhutani Lawu Ds, yang sudah memberikan materi dilapangan. “Tetap semangat sebagai garda terdepan bagi Perhutani dalam mendukung pendapatan perusahaan dari sektor getah, dengan tetap berpegang pada prinsip sustainability yaitu kelestarian produksi dan kelestarian sumberdaya hutan,  yang didukung dengan kompetensi teknis yang dimiilki tenaga di lapangan,” tutupnya.

Ditempat yang sama Administratur Perhutani Lawu Ds diwakili oleh Asper BKPH Wilis Selatan Arif Yuwono mengatakan, pihaknya merasa senang sekaligus bangga karena sudah dipercaya dan ditunjuk sebagai tempat PKL,” ujarnya.

Menurutnya di petak 157c RPH Sooko BKPH Wilis Selatan ini para mahasiswa belajar dibidang produksi sadapan. Di sini kami memberi Praktik penyadapan getah pinus, pada kegiatan ini dilaksanakan dengan pengenalan metode quare, yakni pembuatan batas area dan blok sadapan, Sensus Pohon dan Pemberian Nomor Pohon dan kami memberikan materi sampai cara sadapan yang benar, unduhan serta proses pengangkutan ke pabrik,” tutur Arif.

Arif menambahkan, meskipun dengan segala keterbatasan, kami telah berusaha untuk memberikan ilmu yang terbaik kepada para Mahasiswa UPR dengan harapan, semoga ilmu yang kami sampaikan, dapat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagai rimbawan dimasa yang akan datang,” tutup Arif.

Terpisah, Dosen pembimbing dari Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah DR. Penyang menyampaikan, bahwa tujuan dari kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui pola kerja Perhutani dalam mengelola sumberdaya hutan. Menambah wawasan mahasiswa mengadopsi teknik pengelolaan sumberdaya hutan yang ada di pulau Jawa, sehingga diharapkan kedepan nanti mahasiswa dari UPR akan lebih profesional dilapangan dan tidak hanya mempunyai ilmu di teori saja, ujarnya.

DR. Penyang menambahkan bahwa PKL adalah salah satu bentuk kegiatan kurikulum Program Studi (Prodi) Kehutanan Universitas Palangka Raya yang berbasis kompetensi, yang artinya sebagai suatu rangkaian kegiatan penerapan ilmu pengetahuan kehutanan mahasiswa, secara langsung di lapangan melalui, pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis, peragaan, perancangan dan uji coba yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan berbasis kelestarian ekosistem, tutupnya. (Kom-PHT/Lwuds/Eko)

Editor : LRA
Copyright © 2024