BANJARBARU, INHUTANI  I (08/01/2024) | Inhutani I Divisi Regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat (Divre KSTB) mewujudkan aksi nyata dalam menghadapi Triple Planetary Crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati melalui program KLHK dengan melakukan ‘Penanaman Pohon Serentak di seluruh Provinsi di Indonesia’, Sabtu (06/01) bertempat di areal Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat Bukit Pamaton Kecamatan Kiram Kabupaten Banjar dengan jumlah bibit sebanyak + 7.500 btg.

Kepala PT Inhutani I Divisi Regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Agus Beniarto Prasodjo beserta segenap jajarannya ikut serta menyukseskan kegiatan penanaman ini, yang melibatkan 2.500 orang dan didukung penuh oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol Nurofiq, Dosen dan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Kalimantan Selatan selain mengajak segenap masyarakat untuk menggelorakan Revolusi Hijau di Kalimantan Selatan, juga mengharapkan Deklarasi Pamaton ini dalam bentuk kegiatan  penanaman bibit pohon berlangsung secara berkelanjutan dengan cara merawat dan menjaga bibit yang telah ditanam untuk mencegah kebakaran di musim kemarau.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol Nurofiq sebagai “Green Ambassador” pelopor pemuda peduli lingkungan hidup, mengobarkan semangat dan motivasi dalam menggerakkan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon untuk upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Sementara itu Kepala Divisi Regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Agus Beniarto Prasodjo menyatakan kesiapan dalam mengedepankan paradigma kolaborasi dan kerjasama dalam menghadapi Triple planetary crisis tersebut. “Menghadapi Triple planetary crisis ini sangat penting, dikarenakan dampak perubahan iklim telah dirasakan secara tapak, global dan regional,” pungkas Agus Beniarto Prasodjo. (Kom-Iht1/KSTB/DPN_ES)

Editor:Ywn

Copyright@2024