TRIBUNNEWS.COM (21/02/2024) | Perum Perhutani mendukung pelaksanaan implementasi peningkatan sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN melalui Pelepasan Muatan Sinergi Pasar pengiriman produk Perhutani untuk ekspor non-kayu.

Pengiriman menuju Top Exporting Destination hasil berkolaborasi dengan PosIND, Pelindo, KAI, DAMRI, dan SIER. Hal ini pun sebagai implementasi program Agregator Logistik BUMN Global Logistic Indonesia (GLID).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perlu ada kontinuitas implementasi percepatan peningkatan sinergi dan integrasi logistik.

Kementerian BUMN kembali membentuk tim untuk percepatan dengan masa kerja satu tahun, agar sinergi logistik BUMN segera terwujud,” kata Tiko sapaan Kartika yang dikutip Rabu (21/2/2024).

GLID merupakan agregator layanan logistik yang mengintegrasikan 9 Logistic Service Provider (LSP) BUMN di Indonesia.

GLID merupakan inisiatif bersama dari LSP BUMN untuk menurunkan biaya logistik, memaksimalkan potensi bisnis, dan pada akhirnya mampu menekan biaya logistik nasional.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan, Perhutani sangat membuka diri untuk berkolaborasi dengan pihak manapun.

Menurutnya, Perhutani mengekspor produk Gondorukem mutu WW sebanyak 2 Full Container Load (FCL) atau kurang lebih 38,4 ton dari Gudang gondorukem Perhutani KBM Industri Bukan Kayu Jawa Timur, Divisi Komersial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Surabaya melalui Tanjung Perak Port menuju Karachi Port, Pakistan, sebagai bentuk dukungan dalam program ini.

“Semoga sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN terus berjalan lancar dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” terangnya.

Sumber : tribunnews.com