RANDUBLATUNG, PERHUTANI (07/11/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada 3 (tiga) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai mitra kerja Perum Perhutani, Senin  (06/11).

Penyerahan bantuan ini merupakan upaya meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan LMDH dan sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian melalui bantuan TJSL kepada 3 LMDH, yaitu LMDH Langgeng  Jati Desa Tanggel senilai Rp21.718.000 untuk pembangunan sumur air bersih, LMDH Lestari Desa Tobo senilai Rp23.800.000 untuk perbaikan jalan, dan LMDH Wana Sumber Rejeki Desa Bangklean untuk pembuatan pos keamanan.

Dalam kesempatan tersebut, Administratur KPH Randublatung, Ida Jatiana yang didampingi segenap jajaran manajemen KPH Randublatung menyampaikan bahwa TJSL Perum Perhutani tidak hanya berupa bantuan sosial air bersih saja, tetapi ada alokasi lain seperti untuk jalan, pos dan sumur. Bantuan tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan umum dalam menunjang kehidupan di masyarakat desa sekitar hutan.

“Penanaman bambu cina juga dapat digunakan untuk menahan air dan bambunya dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga hutan bisa menjadi lebih hijau dan indah,” tambahnya.

Trimo dari LMDH Wana Sumber Rejaki Desa Bangkleyan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Perhutani KPH Randublatung. Akses Desa Bangklean yang jauh dari kecamatan, yakni sekitar 12 kilometer memang membutuhkan tempat istirahat dan berteduh ketika merasa lelah di tengah perjalanan, sehingga sangat bermanfaat untuk warga desa, khususnya masyarakat yang pada umumnya melakukan perjalanan menuju Desa Bangkleyan.

“Apabila suatu saat nanti kami mendapatkan bantuan TJSL lagi, harapannya dapat digunakan untuk perbaikan jalan yang rusak, agar anak-anak sekolah yang pulang-pergi dari Desa Bangkleyan ke SMK Jati lebih mudah dan tidak sulit,” jelasnya.

Sutamsu dari LMDH Langgeng Jati Desa Tanggel juga menyampaikan terima kasih atas bantuan untuk upaya pembuatan sumur. “Jika titik pembuatan sumur ternyata tidak memenuhi harapan, maka untuk mengubah titik tersebut diperlukan pengajuan ulang. Tetapi jika titik yang sudah ditetapkan ternyata mendapatkan sumber air yang cukup, maka tidak perlu mengajukan perubahan karena diperkirakan sumber air sudah cukup untuk kebutuhan masyarakat dengan jumlah sekitar 60 Kepala Keluarga,” paparnya.

Adanya bantuan TJSL ini diharapkan masyarakat desa hutan semakin sadar dan peduli akan pentingnya hutan sebagai sumber kehidupan dan ikut berperan serta dalam menjaga kelestariannya. (Kom-PHT/Rdb/Jun)

Editor: Tri

Copyright © 2023