MOJOKERTO, PEMasyarakat Peduli Api dok PR MJK@2014RHUTANI (31/10) – Masyarakat Peduli Api (MPA) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto resmi dikukuhkan oleh Wakil Administratur Perhutani Mojokerto, Agus Sulthoni  yang juga selaku   Koodinator Keamanan Perhutani Mojokerto di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungwangi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mantup.  Jumat.

Pengukuhan dihadapan ratusan masyarakat desa hutan yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) LMDH se-KPH Mojokerto.

Pengukuhan Masyarakat Peduli Api merupakan aplikasi nyata dari “Gerakan Satu Desa Masyarakat Peduli Api” sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia. Inisiasi tersebut juga didorong himbauan Kepala Divisi Regional Jawa Timur melalui surat nomor 304/058.2/LinSDH & Kelsos/Divre Jatim tanggal 20 Oktober 2014, tentang Gerakan Satu Desa Masyarakat Peduli Api.

Agus Sulthoni mengatakan; sebetulnya gerakan bersama masyarakat sekitar hutan dan stakeholders atau para pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran hutan selama ini merupakan kebiasaan yang telah dilakukan.

Bahkan berimplikasi pada penurunan intensitas kebakaran hutan dan lahan lantaran pihaknya terus melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan membentuk kelompok masyarakat pemantau api di setiap LMDH se-KPH Mojokerto yang anggotanya masyarakat sekitar hutan peduli api.

Mereka ini rutin memantau dan melaporkan titik-titik api atau kebakaran di seluruh wilayah hutan KPH Mojokerto kepada Pos Waspada Kebakaran Hutan yang ada di tiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan diteruskan ke Poskodal yang ada di Kantor KPH Mojokerto. “Merekapun aktif ikut membantu upaya pemadaman bersama petugas Perhutani yang ada”, imbuh Agus.

Tidak berhenti itu saja, inovasi di bidang peralatan pemadam terus dilakukan pihaknya. Mulai modifikasi mobil pemadam, penyemprot api model rangsel punggung, bahkan alat gepyok dan piranti pemadaman api di hutan.

Karena beberapa tahun terakhir ini bencana asap menjadi sorotan dunia internasional, bahkan indonesia dikecam sebagai pengekspor asap. Hal ini yang memicu perusahaan untuk bersinergi baik dengan pihak pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah kebakaran hutan.

”Pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) merupakan salah satu jawaban dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, dengan adanya pengukuhan ini kami berharap masyarakat paham bagaimana memadamkan api dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan makin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membakar hutan saat pembukaan lahan”, Agus menambahkan.

Ketua LMDH Wana Lestari, Markat menyambut antusias pembentukan MPA di desanya, ia meminta kepada Perhutani untuk komitmen bersinergi dalam melakukan pencegahan terjadinya Kebakaran Hutan begitu juga dengan MPA untuk menjadi yang terdepan jika terjadi kebakaran hutan.

”Kami meminta kepada MPA untuk tanggap jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desa, jangan sampai jika terjadi kebakaran tidak ada yang nongol dalam memadamkan kebakaran dan kami juga meminta kepada pihak Perhutani serta pemerintah untuk dapat membantu desa kami jika terjadi kebakaran baik tenaga maupun alat”, tegas Markat.

Selain mengadakan simulasi pemadaman kebakaran hutan menggunakan mobil modifikasi mesin penyemprot air bertekanan tinggi, dalam pengukuhan juga diberikan atribut perlengkapan MPA. (Kom PHT Mjk / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014