Gelombang penyegaran terus bergulir di badan usaha milik negara (BUMN). Kali ini jajaran direksi dan komisaris di 13 perusahaan pelat merah yang dirombak. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pergantian direksi/komisaris diperlukan untuk menyegarkan sekaligus memberikan suntikan tenaga dan semangat baru di BUMN. “Pergantian ini untuk mendukung kelancaran operasional BUMN,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (26/7).
Beberapa BUMN besar yang masuk dalam perombakan, antara lain, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Untuk Merpati, pemerintah mengangkat Mohammad Roem sebagai direktur keuangan, menggantikan Farid Lutfi. Kemudian, di PT Pos Indonesia, pemerintah mengangkat Tavip Parawansa sebagai direktur keuangan dan Budi Setiawan direktur teknologi dan jasa keuangan.
Adapun untuk PT Pelindo I, pemerintah mengangkat Alfred Natsir sebagai direktur utama, Imran Iskandar sebagai direktur personalia, dan Farid Lutfi sebagai direktur keuangan. Untuk PT Pelindo IV, pemerintah mengangkat Harry Sutanto sebagai direktur utama dan Parsoroan Herman Harianja sebagai direktur personalia dan umum.
Di sembilan BUMN lain, pemerintah merombak kursi komisaris. Di antaranya Perum Jasa Tirta I, PT Pupuk Sriwidjaja, PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, PT Inhutani IV, Perum Produksi Film Negara, PT Batan Teknologi Persero, PT Pengembangan Pariwisata Bali Persero, Perum Perhutani, dan PT ASDP Indonesia Ferry.
Sementara itu, Garuda Indonesia segera mendapat suntikan tenaga baru di jajaran direksi. Menurut Mustafa, pihaknya sudah mengantongi nama calon yang segera dilantik. “Nanti dari (Bank) Mandiri. Sudah ada namanya, tapi saya tidak mau sebut dulu,” katanya.
Menurut Mustafa, sebagai perusahaan yang sudah go public, Garuda harus memiliki direktur keuangan yang benar-benar ahli di bidangnya. “Nah, orang-orang Mandiri punya pengalaman baik di bidang korporasi,” terangnya.
Saat ini posisi direktur keuangan Garuda dirangkap Elisa Lumbanturoan yang juga menjadi direktur informasi dan teknologi (IT). Elisa mengisi posisi sebagai pejabat pelaksana tugas (Plt) direktur keuangan setelah Eddy Porwanto mengundurkan diri pada 19 Juli 2010 lalu.
Nama Media : JAWA POS / INDO POS
Tanggal : Rabu, 27 Juli 2011, Hal. 6
Penulis : (owi/c2/oki)
TONE : NETRAL