Dok.Kom-PHT/Byb  @2015

Dok.Kom-PHT/Byb @2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (29/7) | Ketika berada di pinggir hutan Perhutani Banyumas Barat tepatnya di petak 49 RPH Banteran BKPH Lumbir KPH Banyumas Barat 30 km kearah barat daya kita akan dikagetkan dengan keunikan Masjid Saka Tunggal Baitussalam atau dikenal dengan sebutan Masjid Saka Tunggal di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Mengapa unik, masjid ini hanya memiliki satu tiang utama Saka Tunggal yang terpasang ditengah-tengah masjid mengartikan Keesaan Allah SWT, juga perlambang bahwa orang hidup ini harus seperti Alif,  lurus, jangan bengkak-bengkok, jangan nakal, jangan berbohong, kalau bengkok maka bukan lagi manusia kata mereka, demikian dikatakan juru kunci masjid.

Selain merupakan masjid tua di Indonesia, di pilar utama masjid terdapat ukiran angka dalam bahasa arab yang menyatakan masjid ini berdiri pada tahun 1288.M. Artinya masjid ini lebih tua dari kerajaan Majapahit yang berdiri tahun 1294 Masehi. Menurut juru kunci, masjid saka tunggal senantiasa terkait dengan penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih.

Keunikan lain Imam masjid ini tidak menggunakan penutup kepala yang lazimnya digunakan di Indonesia menggunakan peci/kopyah, tapi menggunakan pengikat kepala atau udheng.   Di sekitar halam masjid juga terdapat kera-kera jinak yang berkeliaran.

Saat ini masjid saka tunggal masih terlihat keasliannya salah satunya saka tunggal yang berada ditengah bangunan masjid tersebut.  (Kom-PHT/Bwb)

Editor: DKR

copyright©2015