1 POTO WEB URUN REMBUNG LMDH 15

Dok.Kom-PHT/tsk @2015

TASIKMALAYA, PERHUTANI. (22/5)| Seratus dua puluh tiga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang beranggotakan 45.689 orang warga desa hutan, menyatakan kesiapannya menjaga dan melestarikan hutan demi keselarasan kehidupan pada aspek ekonomi, ekologis dan sosial pada acara Urun Rembug LMDH di Aula Kantor Perhutani Tasikmalaya (21/05/15)

Ketua Asosiasi LMDH, Dedi Sadiman mengatakan bahwa  pelestarian hutan ini intinya harus bersama-sama dengan peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan yang ditopang program Perhutani yaitu Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dan Gerbang Desa, sehingga muncul komoditas komoditas unggulan seperti budidaya tanaman kopi, kapol dan coklat yang penanamannya di bawah tegakan. Ini mempunyai nilai jual secara ekonomis yang dapat mendorong pendapatan masyarakat sekitar hutan. Sesuai dengan istilah masyarakat Jawa Barat yaitu “Leuweung Hejo Rahayat Ngejo,” tutur Dedi

Administratur Perhutani Tasikmalaya, Heny Gunawan menyampaikan bahwa pengelolaan sumber daya hutan secara lestari melalui kerjasama Perhutani, LMDH dan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang diwadahi dengan gerakan membangun desa sangat bersinergi, dimana pengelolaan sumber daya alam dapat mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM), supaya masyarakat yang ada di sekitar hutan bisa merasakan manfaat dari keberadaan sumber daya hutan dipangkuan desanya masing masing. “Contohnya penanaman kopi di bawah tegakan di Desa Wandasari Kec Bojonggambir, Wana Wisata Galunggung di Desa Linggajati Kec. Sukaratu, Pemanpaatan Air di Desa Karangjaya Kec. Karangjaya dan Desa Cidugaleun Kec Cigalontang. Semua kegiatan didasari pola kemitraan melalui  Perjanjian Kerjasama (PKS) Pengelolaan hutan. Selain itu, melestarikan hutan secara ekologi dapat menjaga potensi di hutan seperti sumber mata air di hutan lindung, produksi, maupun di hutan produksi terbatas” tutur Henry.  (Kom-PHT/Tsk/Asep JB).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015