SURAKARTA, PERHUTANI (11/07/2020) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta menjadi salah satu lokasi yang masuk agenda kunjungan kerja (Kunker) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Taman Sakura Lawu, Cemoro Kandang, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blumbang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar, Sabtu  (11/07)

Acara dihadiri oleh Menteri LHK Siti Nurbaya,  Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Anggota DPR RI Komisi IV Luluk, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Hudoyo, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Suprianto, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya dan Ekosistem Wiratno, Kepala Badan Litbang Agus, Kepala Biro Humas Nunuk Nugraha, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kepala Divisi Regional Jawa Tengah Endung, Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Administratur KPH Surakarta Sugi Purwanta, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Titis, Kepala Cabang Dinas Kehutanan X Misbah, Camat Tawangmangu Rusdianto, Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi, Danramil Tawangmangu Joko Winarto, Kepala Desa Gondosuli Pangat, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Segenap pejabat KPH Surakarta, Segenap Kepala Desa dan Ketua LMDH Dono Lestari.

Siti Nurbaya dalam sambutannya menyampaikan dalam kerja lapangan kementerian dilakukan dengan baik hingga jajaran teknis, sehingga dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) memang melakukan langkah-langkah yang vegetative artinya penanaman.

Menteri LHK menugaskan ke Dirjen terkait untuk membangun penambahan kebun bibit yang kapasitasnya 5x lipat dari yang sekarang ada di kabupaten Karanganyar.

“Yang terpenting dalam hal ini adalah aspek konservasi alam dan biodiversity dimana Indonesia mempunyai 5 taman nasional  dan secara keseluruhan mungkin lebih dari 530 taman wisata alam nasional.”Ungkap Siti.

Siti menambahkan pendapat Presiden bahwa Jawa itu pemandangan alam dan akses jalan juga bagus. Oleh karena itu ekowisata menjadi hal potensial dan sangat baik karena sekarang berkembang terus. Dari 12,7 hektar sampai 13 juta hektar lebih yang dipersiapkan, tahun ini sudah diselesaikan kira-kira 4,2 juta hektar.

“khusus di pulau Jawa memang masih di kawasan wilayah Perhutani. Yang lebih penting, bagaimana masyarakat di sekitar dan dalam hutan wilayah Perhutani betul-betul menjadi bebas dalam berimprovisasi bekerja yang diatur dalam undang-undang dan mendapatkan keputusan dari Menteri untuk bisa melakukan dan bekerja selama 35 tahun dan boleh memperpanjang menjadi 70 tahun”, jelasnya.

Luluk salah satu anggota DPR RI Komisi IV menyampaikan terima kasih atas kedatangan Menteri LHK yang menyempatkan Kunker di wilayah kabupaten Karanganyar.

“kita harus bisa menyatukan tekad bersama, bahwa hutan kita anggap seperti tubuh kita sendiri, sehingga cara terbaik untuk menjaga hutan seperti kita menjaga nyawa sendiri. Dengan demikian kita tidak akan merelakan sedikitpun, siapapun baik diri kita sendiri ataupun pihak-pihak lain untuk merusak dan mengganggu kehutanan dan lingkungan hidup kita,”Ujarnya.

Juliyatmono selaku Bupati Karanganyar dalam sambutannya meminta kepada semua masyarakat mendoakan agar virus Covid-19 bisa segera hilang sehingga kita bisa beraktivitas normal kembali dan juga mengucapkan terima kasih kepada semua instansi atas kerjasama yang baik selama ini.

“Kepada masyarakat juga diharap untuk merawat dan menjaga hutan kita dengan baik. Perlu diketahui bahwa setiap tanggal 15 di kabupaten Karanganyar diadakan program Ijo Royo-Royo. Yaitu tugasnya hanya menanam terus dan melarang untuk memotong atau mengambil pohon dan sebagainya. Karena kita harus mendorong masyarakat untuk melakukan penanaman guna mencadangkan sumber mata air,”Jelasnya.

Sugi Purwanta di waktu terpisah mendukung langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh Menteri LHK dan beberapa Dirjen untuk kesejahteraan masyarakat. Tentang wisata, Sugi menambahkan bahwa  Perhutani KPH Surakarta yang sekarang mempunyai 21 destinasi wisata.

“Terkait pengembangan wisata kita harus saling bekerjasama dan bersinergi dengan beberapa pihak khususnya dengan Bupati Karanganyar. Intinya kita tidak boleh menebang pohon tetapi setiap pengelola wisata diharuskan untuk melakukan penanaman di lokasinya masing-masing. Tentang Karhutla sudah menjadi perhatian nasional, salah satunya gunung Lawu. Yang terpenting kita selalu berkoordinasi dengan Polres dan lembaga terkait lainnya termasuk para relawan. Karena garda terdepan dalam penanggulangan Karhutla adalah para relawan.” (Kom-PHT/Ska/Ipunk)

Editor : Ywn
Copyright©2020