KORAN-JAKARTA.COM (05/03/2022) | Di Cepu, Belanda pernah mengelola hutan jati secara efisien dan modern dengan angkutan kereta api. Kini sisa-sisa peninggalan berharga itu bisa ditelusuri melalui paket wisata bernama Heritage Trainz Loco Tour.

Sensasi menaiki kereta api tua bukan hanya di Ambarawa Kabupaten Semarang saja. Aktivitas serupa bisa dilakukan di kawasan kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, Kabupaten Blora, yang menawarkan wisata heritage berupa kereta api angkutan kayu jati.

Setelah lama tidak beroperasi akibat krisis moneter 1998, sejak 17 Januari 2018 kereta wisata yang ditarik lokomotif tua meluncur kembali dengan nama Heritage Trainz Loco Tour. Sebelumnya, lokomotif-lokomotif tua milik Perhutani dengan setia menyusuri rimbunnya hutan jati di wilayah Cepu.

Tempat wisata yang sejak 26 September 2020 dikelola oleh Hargo Dumilah Group kini menjadi ajang bagi mereka yang ingin menaiki kereta api kuno. Ya daya tarik dari Heritage Trainz Loco Tour memang kegembiraan menaiki gerbong tua yang ditarik dengan lokomotif yang tidak kalah tua, sambil membayangkan kejayaan perkebunan kayu jati di masa lalu.

Titik pemberangkatan dimulai dari Desa Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, tempat Heritage Trainz Loco Tour berada. Sepanjang perjalanan dengan kecepatan hanya 20 kilometer per jam, wisatawan akan diajak untuk melewati perkebunan, persawahan, menembus perumahan warga sambil menyapa warga. Yang tidak kalah seru perjalanan ini akan melewati hutan jati dan juga jembatan sungai yang cukup panjang.

Loco Tour menawarkan perjalanan sepanjang dengan beragam pilihan jarak berbeda menggunakan gerbong tua. Gerbong berwarna hijau tua dengan kombinasi warna kuning. Interiornya bercat warna coklat dengan bangku memanjang saling berhadapan. Gerbong-gerbong ini akan ditarik dua jenis loko yang berbeda tergantung permintaan.

Yang lebih murah adalah ditarik oleh kereta Ruston. Dua gerbong tua dengan gerbong pendukung untuk bahan bakar dan air pendingin ditarik oleh lokomotif diesel dengan nama Ruston buatan pabrik lokomotif Ruston & Hornsby di Kota Lincoln, Inggris. Loko untuk menarik dua gerbong bersama satu gerbong pendingin dan bahan bakar ini buatan tahun 1970-an.

Pilihan kedua adalah dengan menggunakan Kereta Uap Bahagia dari Berliner Maschinenbau-Actien Gesellschaft (BMAG), Jerman yang diproduksi 1928. Ada dua lagi lokomotif sejenis di sana bernama Tujuh Belas dan Agustus.

“Sedangkan lokomotif Madjoe dibawa ke Jakarta ditempatkan di Kantor Pusat Perhutani yaitu di depan Gedung Manggala Wanabakti,” demikian seperti dikutip dari website pemerintah Kabupaten Blora, blorakab.go.id.

Usia loko sudah tua sumuran dengan dibangunnya bengkel dan jaringan rel dibangun di area KPH Cepu. Bengkel Traksi atau depo loko tempat bersemayam loko-loko tua milik Perhutani yang dibangun mulai 1911. Sementara jaringan rel dengan lebar gauge 1067 mm dibangun pada 1915.

Pilihan lebih murah bagi wisatawan adalah menggunakan lokomotif Drensin buatan Jepang dengan mesin merek Honda. Lokomotif Drensin hasil modifikasi dari jenis Colt T120, serta lori onthel. Untuk loko sekaligus gerbong dalam sekali jalan tarif 50 ribu rupiah sekali jalan dengan penumpang maksimal 6 orang dewasa.

Sedangkan untuk loko tour Kereta Ruston dari Depo ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Batokan beroperasi setiap Sabtu-Minggu dengan penumpang per gerbong 25 orang. Biaya yang dikenakan sebesar 15.000 rupiah per orang atau untuk paket sewa sebesar 750.000 rupiah per gerbong untuk jarak paling dekat.

Tambahan Gerbong
Pengelola juga menyediakan paket tambahan gerbong. Penambahan gerbong dikenakan tarif 250 ribu rupiah per gerbong. Namun perlu diingat bahwa gerbong tambahan yang disediakan adalah gerbong terbuka alias tanpa atap.

Khusus loko tour, Kereta Uap Bahagia biayanya lebih mahal yakni 9 juta rupiah untuk jarak minimal dari depo menuju Jembatan Batokan sepanjang 3 kilometer. Sedangkan untuk rute lebih jauh adalah antara Desa Ngelo hingga Gubug Payung yang berjarak sekitar 26 kilometer, biaya yang dikeluarkan mencapai 17 juta rupiah, karena membutuhkan lebih banyak kayu bakar.

Saat berada di Heritage Trainz Loco Tour selain naik kereta api, wisatawan dapat melihat dipo kereta lokomotif, dan museum terkait dengan sejarah KPH Cepu. Di depan lokomotif dan lori tua yang terparkir pengunjung dapat membayangkan keadaan masa lalu.

Tiket masuk ke Heritage Trainz Loco Tour untuk Senin-Jumat yaitu 3.000 rupiah, sedangkan Sabtu-Minggu 5.000 rupiah. Buka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. hay/I-1

Masih Ada Derit Roda Loko Menyentuh Rel

Keberadaan rel kereta di area hutan jati Cepu, di Kabupaten Blora, merupakan sesuatu yang tidak biasa. Umumnya jalur rel melintasi kota-kota kecamatan, kabupaten, hingga kota provinsi yang memiliki nilai ekonomi dari sisi bisnis transportasi.

Untuk memahami keberadaan rel di hutan jati itu yang kini menjadi tempat bagi destinasi wisata bernama Heritage Trainz Loco Tour, maka perlu menengok sejenak situasi dan kondisi di masa lalu ketika Belanda berkuasa di negeri ini.

Kecamatan Cepu di Blora pada umumnya berada di kaki Pegunungan Kendeng, sebuah perbukitan kapur yang membentang dari barat ke yang memanjang dari Semarang hingga Mojokerto di Jawa Timur sepanjang 250 kilometer. Morfologinya bergelombang, dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 897 meter.
Seperti umumnya perbukitan kapur di manapun berada, tanaman pangan seperti padi relatif sulit dibudidayakan, demikian juga dengan tanaman hortikultura lainnya. Meski demikian tanah karst sangat cocok dengan tanaman jati (Tectona grandis) yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Keberadaan jaringan kereta api di hutan Cepu tidak dapat dilepaskan dari keberadaan lokomotif uap fungsi utamanya adalah sebagai alat transportasi pengangkut hasil hutan,” demikian seperti dikutip dari website pemerintah Kabupaten Blora, blorakab.go.id..

Keberadaan jati berkualitas di Pegunungan Kendeng membuat Belanda tertarik membudidayakannya. Mereka menjadikan jati sebagai salah satu komoditas ekspor utama dengan membentuk jawatan kehutanan pada 1897 dengan Cepu sebagai pusatnya.

Demi mempermudah pengelolaan hasil hutan di kawasan Cepu, Belanda juga membangun jalur rel khusus yang terhubung dengan stasiun Cepu. Pada lahan jati dengan luas 33.000 hektare itu pemerintah kolonial membangun jaringan rel pada 1915, dan memiliki total panjang 300 kilometer.

Belanda kemudian mendatangkan empat lokomotif uap dari pabrikan Ducroo & Brauns dan Berliner Maschinenbau, serta memboyong belasan lori. Dengan alat-alat itulah perusahaan mampu mengelola hutan jati di kawasan Cepu secara efektif.

Namun Belanda dipaksa hengkang karena masuknya Jepang sebagai kelanjutan perang Pasifik. Pascakemerdekaan, hutan jati beserta jalur rel tersebut kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah melalui lembaga Jawatan Kehutanan Republik Indonesia yang menjadi cikal bakal Perhutani.

Saat berada di bawah Perhutani kereta berangkat tetap berangkat dari depo pukul 08.00 WIB, ke TPK (tempat penimbunan kayu) di Batokan. Lalu balik ke depo sekitar jam 16.00 WIB. Begitu terus setiap hari. Pada hari libur karena uap atau kereta diesel itu sering digunakan para karyawan dan keluarga berlibur.

Untuk menambah pendapatan dan melihat animo masyarakat Perhutani melakukan komersialisasi kereta uap tersebut. Dua gerbong berbahan kayu didatangkan, dan paket wisata menembus hutan jati pun dibuat. Wisata kereta uap itu sebenarnya cukup menjanjikan.

Krisis moneter pada 1998 membuat semuanya berantakan. Perhutani mesti mengetatkan anggaran di sana-sini. Dampaknya, biaya perawatan kereta uap beserta infrastruktur pendukungnya tersebut ikut dipangkas, yang membuat objek wisata itu seperti mati suri.

Hal paling buruk dan menyakitkan adalah ratusan kilometer besi rel kereta uap itu raib dicuri selama krisis ekonomi itu. Beruntung jalur rel yang menembus perkampungan warga selamat dari pencurian. Jalur inilah yang kini digunakan untuk wisata Heritage Trainz Loco Tour.

Perhutani bukan tanpa usaha untuk mengembalikan jalur yang hilang. Mulai 2010 mulai perusahaan plat merah ini merestorasi jalur rel tua di kawasan hutan jati. Hingga 2022 ini masih 10 persen dari total panjang jalur rel sebelumnya yang berhasil dikembalikan. hay/I-1

Sumber : koran-jakarta.com

Tanggal : 5 Maret 2022