SUARA MERDEKA, KUDUS (20/7/2016) | Bupati Kudus Musthofa mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Paguyuban Masyarakat Pelestari Hutan (PMPH) dalam menjaga hutan di kawasan Pegunungan Muria sehingga tertata dengan baik. Untuk itu. dirinya akan menerbitkan Keputusan Bupati mengenai penetapan keanggotaan PMPH yang diketuai Sokib ini.
“Pemerintah akan mengoptimalkan peran para sukarelawan lingkungan ini. Agar bisa bersama-sama menjaga kelestarian hutan Muria ini sampai kapan pun,” kata Bupati saat “mendaki” hutan di gunung Muria. Selasa (19/7).
Bupati juga mengapresiasi peran tukang ojek dan masyarakat sekitar sehingga kawasan pegunungan tetap hijau dan ramai akan kicau burung. Peran dinas terkait juga akan dioptimalkan untuk memberikan suplemen” kebutuhan yang diperlukan di wilayah tersebut.
“Yang dijaga di sini, bukan hanya flora dan fauna, tetapi juga sumber daya alam yang lain,” imbuhnya. Menerobos Hutan
Hutan di Pegunungan Muria menjadi sumber air baku di tiga kabupaten, yaitu Kudus, Pati, dan Jepara. Untuk itu, kata Musthofa, kelestarian lingkungan hutan di gunung paling utara Pulau Jawa ini harus dipertahankan.
Dengan membonceng motor me-nyusuri jalan, Musthofa melihat langsung kondisi hutan Muria. Ia bersama Sokib, ketua Paguyuban Masyarakat Pelestari Hutan (PMPH) dan sejumlah anggotanya, menerobos hutan hingga ke kebun kopi dan kebun parijoto di ketinggian +1.600 meter di atas permukaan laut.
Adapun Sokib yang menjadi salah satu calon penerima penghargaan Kalpataru dari Presiden sebagai pembina lingkungan hidup mengatakan, dirinya bersama 45 rekannya telah menjalin kerja sama dengan Perhutani dan masyarakat. Kelompoknya ini telah melakukan pelestarian lingkungan di kebun kopi sejak tahun 2000.
“Kami berharap kawasan ini bisa menjadi tempat wisata, termasuk wisata kebun kopi ini,” kata Sokib yang juga juru kunci makam Sunan Muria ini. (H69-94)
Tanggal : 20 Juli 2016
Sumber : Suara Merdeka, hal – 8