Perhutani Perhutani Ajarkan Siswa SDIT Al-Uswah Pamekasan Cara Menanam Pohon Guna Tumbuhkan Rasa Cinta Lingkungan |

MADURA, PERHUTANI (02/10/2023) | Tingkatkan mutu pendidikan melalui studi alam, outdoor classroom, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura kunjungi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Uswah dalam rangka memberikan teknik menanam pohon dan implementasi merawatnya, yang bertempat di Jl. Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan Senin (02/10).

Administratur Perhutani KPH Madura Joko Siswantoro menyampaikan terima kasih kepada guru pendamping siswa atas diundangnya Perhutani dalam membantu menciptakan rasa cinta hutan pada generasi muda. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Perhutani terhadap peserta didik untuk mencintai lingkungan sejak dini. Melalui kegiatan tersebu, Ia mengajak para murid praktik out door classroom dengan menanam tanaman cabe, ranti, dan tanaman buah lainnya. Harapannya SDIT Al-Uswah ini dapat lebih mengenal potensi alam sekitar dan tumbuh menjadi generasi yang kreatif dan peduli lingkungan.

“Tidak kurang dari 150 anak-anak kita bagi menjadi enam tim dan tiap tim dipandu satu pendamping untuk membantu kesulitan anak-anak dalam proses pengisian kantong plastik atau polybag. Hall ini dilakukan agar mereka benar-benar tahu dan mengerti cara penyiapan untuk menanam bibit secara langsung. Mereka melakukan praktik mencampurkan bahan-bahan meliputi tanah, sekam, pupuk kandang, hingga penataan ke media tanam atau polybag”, imbuh Joko.

Sementara itu, guru pendamping Nurul Laili Hidayatin mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Madura atas kepeduliannya dan bersedianya untuk memberikan bimbingan ilmu tentang kehutanan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran cara menanam yang benar ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan jiwa anak untuk menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan mulai dari kecil.

“Sejak dini kegiatan anak-anak harus diisi dengan kegiatan positif agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif akibat perkembangan zaman pada era digitalisasi saat ini. Anak kecil lebih mudah diatur dan mudah menangkap ilmu yang diajarkan dengan praktek langsung dilapangan”, tutupnya. (Kom-PHT/Mdr/Jep).