Dok.Kom-PHT/Tsk @2015

Dok.Kom-PHT/Tsk @2015

TASIKMALAYA, PERHUTANI (7/4) | Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Saronge Kampung Sukajaya, Kelurahan Urug, Kec Kawalu, Kota Tasikmalaya panen kacang tanah 3 ton per hektar  dengan penghasilan 13,5 Juta per Ha di kawasan hutan produksi yang merupakan Program kedaulatan pangan di wilayah Kota Tasikmalaya di petak 4c dan 4d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya. Senin.

Pelaksanaan kegiatan didasari pola kemitraan dengan dilakukannya pembuatan Perjanjian Kerjasama (PKS) pengelolaan hutan dibawah tegakan melaui sistem tumpangsari.

Administratur Perhutani Tasikmalaya, Henry Gunawan menyatakan bahwa Perhutani tidak menyangka ternyata animo masyarakat sekitar hutan yang ada di Kota Tasikmalaya ini dalam menjalankan program kedaulatan pangan sangat tinggi.

“Saya selaku Administratur, terharu melihat petani sekitar hutan ini melakukan panen kacang tanah. Hal ini untuk memberdayakan dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar hutan dalam rangka mendukung program pemerintah tentang kedaulatan pangan, “ Ini berkaitan dengan program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM)”, jelasnya.

Menurut Ketua KTH Tanjungjaya, Mutakin, panen kacang tanah (Gondolo) ini di lakukan di hutan produksi Perhutani seluas 18,00 ha dengan jumlah penggarap sebanyak 147 orang.

Awalnya penanaman kacang tanah ini merupakan hasil dari swadaya masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam wadah LMDH Saronge

Ketua LMDH Saronge, Eem Herliana mengungkapkan hasil panen kacang tanah tahun ini lumayan bagus, dapat menghasilkan 3 ton per hektarnya, dari luas 18 ha para petani dapat menghasilkan produksi kacang tanah sebanyak 54 ton setara dengan nilai Rp. 243.000.000,- persatu kali panen dari harga jual basah saat ini yaitu Rp 4.500 per kilogram. Sedangkan untuk pengolahan berikutnya para petani akan menanam padi gogo.

Kepala Kelurahan, Urug Iwan menyampaikan bahwa adanya program pemanfaatan lahan dibawah tegakan dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) ini, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan sebagai penghasilan sehari-hari, selama ini kami menjalin hubungan sinergis dengan pihak terkait yaitu Perhutani, MUSPIKA Kec. Kawalu dan masyarakat sekitar hutan guna menjaga dan melestarikan sumber daya hutan serta untuk mewujudkan program pemerintah tentang kedaulatan pangan.(Kom-PHT/Tsk/Asep Jb)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015