Konsorsium sejumlah badan usaha milik negara akan menyewa lahan petani. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, program sinergi ini terpisah dari program Kementerian Pertanian meskipun tujuannya sama: mencapai target swasembada pangan nasional. “Lahan yang akan disewa tersebar di Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan,” katanya di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Dengan program ini, menurut Mustafa, diharapkan akan dihasilkan minimal 3,725 juta ton gabah padi kering panen. Target produksi tersebut diharapkan terus meningkat hingga 2014.
Kementerian BUMN memang sedang mencanangkan Gerakan Produksi Pangan dengan Sistem Korporasi. Perusahaan negara yang ikut serta antara lain PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Sriwijaya, Perum Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara. Program ini memproduksi bahan pangan seperti padi, jagung, kedelai, daging (bibit sapi potong), dan gula.
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, menilai upaya pemerintah menyewa lahan petani keliru. Agar produksi beras nasional meningkat, seharusnya pemerintah mencetak sawah baru di lahan lahan telantar, bukan malah menyewa lahan. Saat ini ada sekitar 9,2 juta hektare lahan yang menganggur. Pemerintah semestinya segera membagikan tanah telantar itu ke petani petani kecil melalui program pembaruan agraria nasional. “Dengan cara ini, target produksi pangan bisa tercapai” ujarnya.
Nama Media : MAJALAH TEMPO
Tanggal : Kamis, 26 Mei 2011/ h. 111
TONE : NETRAL