Surabaya.tribunnews.com | Batu – Kota Batu membutuhkan pintu masuk untuk memudahkan wisatawan datang menikmati wisata alam dan buatan yang ada. Salah satu jalan tembus yang memiliki peluang besar adalah Purwosari (Kabupaten Pasuruan)-Punten (Batu).

Meski peluang itu ada, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko memiliki jalan tembus alternatif lainnya, yaitu dari Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan langsung ke Batu yang masih berupa jalan arteri. Jalan itu berada di dekat Taman Dayu tembus Kota Batu itu juga melintasi hutan milik Perhutani. “Sudah saya coba (melintasi jalan arteri itu),” katanya, Minggu (22/9/2013).

Menurutnya, Kota Batu merupakan satu-satunya daerah yang belum memiliki pintu masuk dengan jalan besar. Apalagi sekarang, dari segi jumlah kunjungan wisatawan ke Batu membutuhkan suatu jalan yang memudahkan wisatawan yang mau berkunjung, tanpa kemacetan.

“Tapi, karena menyangkut dengan wilayah daerah lain, maka kami berharap provinsi yang menentukan. Memang yang disampaikan kepada saya, Purwosari-Batu. Sekarang tergantung provinsi,” ujarnya.

Bappeda sudah memiliki gambaran untuk jalan tembus yang baik ke Batu, namun, untuk menentukan tetap Gubernur Jatim. “Kami tidak bisa (menentukan sendiri), karena menyangkut daerah lain. Tapi yang terpenting bagaimana wisatawan memiliki akses mudah menikmati fasilitas itu,” ucapnya.

Mengenai visi Gubernur Jatim yang akan mengembangkan potensi wisata Jatim, Eddy berkomentar bahawa, Kota Batu masih menjadi tujuan wisawatan. “Konsep saya sekarang, bagaimana sekarang kunjungan itu tidak hanya untuk Batu, tapi juga untuk daerah sekitarnya. Nanti, wisawatan bisa melihat candi di Kabupaten Malang atau Malang, pantai, bagaimana Batu juga ikut mempromosikan,” paparnya.

Obyek wisata Malang Raya harus terkonsep dengan baik. Jadi Malang Raya sebenarnya sudah waktunya memiliki konsep besar, baik itu menyangkut pendidikan, persampahan, maupun wisata. Kalau terkonsep secara makro dan ada kerjasama berkesinambungan antara kepala daerah, konsep itu bisa berjalan bagus.

“Saya tidak bisa mendahului daerah lain, saya harapkan ada inspirator dalam masalah ini. Bisa jadi dari gubernur, akademisi, maupun tokoh Malang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga Kota Batu, Iwan Sufrianto menyatakan, jalan tembus Purwosari-Punten sudah mendapat peluang besar dari pihak Perhutani. Saat ini, keputusan ada di Wali kota dan Menteri Kehutanan.

Surabaya.tribunnews.com | 23 September 2013 | 05.22 WIB