BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (24/09/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melakukan pengawalan penilaian kesehatan pohon yang dilakukan oleh Yayasan Buana Hijau Sejahtera  dan tenaga profesional di bidang kehutanan di areal Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam Pengembangan Wisata Rintisan Bobocabin Kawah Ijen KPH Banyuwangi Barat Kecamatan Licin – Banyuwangi, sejak Sabtu (23/09).

Kepala KPH Banyuwangi Barat Dedy Siswandhi berharap bahwa Pengelola Wisata di KPH Banyuwangi Barat bisa melakukan pemeriksaan serupa sebagai langkah mitigasi resiko sehingga dalam pengelola wisata kedepan.  Dengan adanya pemeriksaan kesehatan pohon di areal wisata dapat menjadi langkah antisipatif untuk memberikan pelayanan prima kepada pengunjung.

“Keamanan dan keselamatan pengunjung merupakan hal utama dalam pengelolaan wisata. Dengan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengunjung, diharapkan dapat lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke wana wisata”, ucapnya.

Yudi Rismayadi selaku perwakilan assesor mengatakan bahwa pihaknya melakukan assessment kesehatan pohon karena dalam setiap pengembangan kabin di lokasi kawasan hutan salah satu poin pengembangannya itu dalam kegiatan perencanaan selalu melakukan assessment kesehatan pohon. Kesehatan pohon diukur berdasarkan indikator-indikator tertentu, misalnya dari kerusakan seperti luka terbuka, kanker, resinosis, bugnosis, lalu melihat lokasi kerusakannya, dan melihat tingkat keparahan diukur seberapa parah luka terbukanya. Dari 3 indikator itu, bisa ditentukan indeks kerusakan apakah pohon-pohon mengalami kerusakan ringan, sedang, atau tingi. Indikator tersebut menjadi pegangan bagi pengembang terkait dengan keamanan pengunjung yang bermalam di kabin sehingga dapat dilakukan mitigasi kebencanaan akibat pohon tumbang,

“Pendekatan teorinya sekarang lebih berkembang tidak hanya menggunakan indeks kerusakan pohon tapi kita juga bisa mengukur resiko kegagalan yaitu hilangnya kemampuan structural pohon untuk menahan bebannya (tumbang), potensi kegagalan itu yang kita ukur dan kita assessment dengan tehnis melihat pohon pohon yang ada diukur dengan indikator tadi”, pungkasnya. (Kom-PHT/Bwb/Srf)

Editor : LRA
Copyright © 2023