BANTEN, PERHUTANI (29/11/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten menghadiri agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dalam peliputan area rehabilitasi mangrove, berlokasi di Petak 18, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang,  pada hari Senin (27/11).

Acara tersebut dihadiri oleh Administratur KPH Banten Sukidi beserta jajaran, Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kus Prisetiahadi atau yang mewakili, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) atau yang mewakili, Wartawan Dubay UAE TV Nana Krishna, serta diikuti oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Teluknaga, serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tapas Jaya.

Pada kesempatannya, para tamu undangan meninjau langsung upaya rehabiltasi hutan mangrove dengan jenis tanaman bakau (Rhizophora sp) yang telah berlangsung sejak tahun 2017 oleh Perum Perhutani, Kementerian LHK, dan stakeholder lainnya.

Dalam kesempatanya, Sukidi menyampaikan bahwa keberadaan dan fungsi hutan mangrove selain berfungsi sebagai penyumbang penghasil karbon dan paru – paru dunia. Jika dilihat dari sektor ekonomi dan sosial, ekosistem hutan mangrove juga merupakan sebagai salah satu pendapatan masyarakat sekitar seperti dengan cara budidaya ikan bandeng, udang, dan kepiting melalui system silvofishery, produk-produk olahan dan menjadi perkembangan lokasi destinasi wisata pantai yang berada di kawasan hutan mangrove Tangerang-Banten.

“Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya sekitar kawasan hutan mangrove dan juga dalam penghijauan demi mempertahankan pemulihan ekosistem tanaman hutan mangrove di wilayah kawasan hutan RPH Tangerang, BKPH Serang, KPH Banten, yang termasuk pada wilayah administratif Desa Tanjung pasir Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.” Ungkapnya

Dilanjutkan dengan sesi peliputan dalam rencana pembutan film dokumenter Hutan Mangrove Indonesia yang akan digarap oleh Dubay TV bersama dengan mitra Indonesia. Kedutaan Besar Uni Arab Emirate (UAE) untuk Indonesia di Jakarta, adapun maksud pembuatan film tersebut adalah dalam rangka mendukung pengarusutaman isu mangrove sebagai bagian mitigasi perubahan iklim yang akan disampaikan dalam penyelenggaraan COP 28 Climate Change di Dubai.

“Kami berpendapat langkah tersebut perlu didukung bersama sebagai bagian strategi diplomasi dan komunikasi yang menyeluruh melalui penyampaian informasi praktik-praktik baik pengelolaan mangrove berkelanjutan di Indonesia,” ujar Nana Krishna.

Dalam kesempatannya, Ketua LMDH Tapas Jaya, David menyampaikan harapannya yang sama dari masyarakat yang tergabung dalam LMDH Tapas Jaya.

“Menginginkan program pemberdayaan masyarakat dalam hal selain budidaya ikan dengan system silvofishery yang sedang berjalan ini, semoga diharapkan masyarakat desa bisa ikut dalam pengembangan hutan mangrove menjadi ekowisata yang berada di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang, demi memberdayakan masyarakat sekitar hutan mangrove,”ujarnya.(Kom-PHT /Btn/HJ)

Editor : YR

Copyright © 2023