SUMEDANG, PERHUTANI (11/10/2023) | Perum  Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi terkait dampak musim kemarau panjang pada kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), bertempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, pada hari Selasa (10/10).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Administratur Wilayah Sumedang Utara Rodiana Rahman beserta jajaran, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0610/Sumedang Letkol Kav. Christian Gordon Rambu, Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor (Polres) Sumedang Aan Supriatna, Kepala BPBD Atang Supriatna beserta jajaran, serta satuan kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.

Dalam keterangannya, Rodiana Rahman menjelaskan bahwa kekeringan dan Karhutla rentan terjadi saat memasuki masa musim kemarau. Hal ini biasanya diakibatkan musim kemarau panjang dan sumber-sumber air mulai berkurang. Hal ini juga terkait Karhutla diperlukan kesadaran masayarakat sekitar hutan untuk ikut andil dalam pencegahannya.

“Koordinasi dan komunikasi sosial terhadap masyarakat perlu dilakukan dalam penanganan kekeringan dan Karhutla. Sehingga memudahkan dalam penangananya dan dapat diminimalisir,” jelasnya.

Atang Supriatna menyampaikan bahwa keadaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang ini sudah menuju peningkatan status tanggap darurat. Sehingga untuk menangani hal tersebut perlu dilakukan pemetaan titik-titik sumber air, komunikasi secara terpadu, pengadaan kendaraan tangki air serta peralatan lainnya, posko, persiapan personil ketika melakukan penanganan darurat, dan lain sebagainya.

“Musim kemarau diperkirakan akan berlangsung lama, sehingga marilah kita koordinasikan dan mensinkronisasikan dalam upaya-upaya penangannya. Serta tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak terkait atas upaya yang dilakukan selama ini,” ucapnya.

(Kom-PHT/Smd/Tm)

Editor: YR

Copyright@2023