KEDU UTARA, PERHUTANI (22/12/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama Pupuk Kaltim dan Lembaga Masyaralat Desa Hutan (LMDH) Wana Asri Desa Kertosari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung melakukan evaluasi terhadap program Project Management Office (PMO) khususnya pemupukan oleh petani atau pesan minum kopi, Kamis (21/12).

Turut hadir pada acara tersebut Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto dan jajaran Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jumo, Ketua LMDH dan anggotanya, petugas Pupuk Kaltim.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Candiroto, Joko Supriyanto menyampaikan bahwa pertemuan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi jalannya program PMO yang sudah berjalan selama ini.

“Dari hasil evaluasi terdapat hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam menentukan pupuk yang harus diaplikasikan. Masyarakat selama ini lebih mengutamakan urea,” ungkapnya.

Ketua LMDH Wana Asri, Ponidi menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu ada perubahan kemasan pada pupuk Kaltim semula merk daun buah menjadi nitrea. sementara masyarakat sudah meyakini dan mengakui merek pupuk daun buah sehingga dengan adanya perubahan merek tersebut LMDH dan Perhutani harus meyakinkan kembali kepada petani tentang kualitas produk tersebut sama dengan produk sebelumnya.

Sementara itu Endah Wulandari dari Pupuk Kaltim menjelaskan antusiasme dari petani atau pesanggem perlu didorong lagi untuk memanfaatkan program PMO yang selama ini berjalan. Melihat realisasi pupuk yang beredar di LMDH dan telah terjual masih memungkinkan petani untuk diajak kembali memanfaatkan program ini dan memaksimalkannya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor: Tri

Copyright © 2023