BANTEN, PERHUTANI (05/09/2023) | Perum Perhutani menghadiri agenda kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama President World Bank dalam kegiatan peninjauan area rehabilitasi Mangrove, bertempat di wilayah hutan Mangrove Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten, pada hari Senin (04/09).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Direktur Operasional Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto beserta jajaran, President World Bank Ajay Banga, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM) Hartono, Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Dirjen PDASRH), Plt. Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) Marves, serta Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Teluknaga dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tapas Jaya.

Pada kesempatannya, Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa upaya rehabilitas mangrove ini merupakan program Pemerintah Indonesia yang bekerjasama dengan pihak World Bank dalam hal pendanaan. Dari kegiatan peninjauan yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang bisa disoroti kaitannya dalam aspek lingkungan, sosial dan global. 

“Dari kunjungan ini saya menangkap 3 (tiga) hal dari President World Bank. Pertama, terkait perlindungan aspek lingkungan termasuk perubahan iklim. Kedua, tadi disoroti oleh beliau ada livelihood / pembangunan yang menggambarkan kemampuan kesejahteraan untuk masyarakat. Ketiga, adalah apa yang beliau begitu kagum yaitu tentang women empowerment / pemberdayaan perempuan. Beliau juga berterima kasih banyak kepada Indonesia sudah menempuh program ini, yang tidak hanya buat Indonesia tetapi juga untuk global,”ujarnya.

Natalas Anis Harjanto mengungkapkan bahwa dengan melakukan pelestarian hutan mangrove ini juga dapat mendorong sektor ekonomi dan sosial di masyarakat. Masyarakat dapat melakukan kegiatan silvofishery dan juga mengembangkannya sebagai lokasi destinasi wisata hutan mangrove. 

Selain melakukan kegiatan peninjauan rehabilitasi hutan mangrove yang telah berlangsung sejak tahun 2017 oleh Kementerian LHK, Perum Perhutani dan stakeholder lainnya, juga dilanjutkan dengan penanaman pohon mangrove secara simbolis dengan jenis tanaman bakau (Rhizophora sp). 

(Kom-PHT/Btn/HJ)

Editor: YR

Copyright@2023