TASIKMALAYA, PERHUTANI (04/03/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mengadakan pertemuan dengan Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya untuk bersama-sama membuat terobosan baru dibidang Pariwisata Kehutanan yang memiliki potensi ekonomi untuk mensejahterakan masyarakat, bertempat di aula Kantor KPH Tasikmalaya, Selasa (03/03).

Hadir dalam kesempatan tersebut Administratur KPH Tasikmalaya Benny Suko Triatmoko, Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya Safari Agustin, dan seluruh petugas pengelola wisata Perhutani Tasikmalaya.

Melalui acara ini diharapkan pariwisata dapat berperan dalam membangun pengelolaan hutan berbasis masyarakat sekaligus melestarikan hutan, sehingga Kabupaten Tasikmalaya menjadi plot pariwisata di Jawa Barat  dengan motto “Satu Desa Satu Wisata” yang mendukung motto Jawa Barat “Jawa Barat Juara Lahir Bathin”.

Melalui penjelasannya Administratur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko mengatakan perpaduan antara industri wisata dengan pendidikan dan penelitian bisa menjadi satu kombinasi yang menarik bagi wisatawan domestik, karena itu KPH Tasikmalaya mengembangkan wisata Curug Badak Batu Hanoman sebagai destinasi utama di Tasikmalaya. Benny menambahkan, sebanyak 12 lokasi wisata yang tersebar di seluruh wilayah KPH Tasikmalaya sudah memiki fasilitas serta infrastruktur  yang baik dan lengkap.

“Beberapa lokasi wisata yang kami kelola diantaranya wana wisata Gunung Panyangrayan, Bukit Gedogan, dan Kiara Korsi Gunung Payung itu merupakan lokasi wisata yang tidak pernah sepi oleh pengunjung. Kami terus berbenah diri dalam mengembangkan wisata alam agar tercipta kawasan hutan yang lestari dan harmonis,” ungkapnya.

Pandangan serupa disampaikan Kepala Dinas Periwisata dan Oleh Raga Kabupaten Tasikmalaya, Safari Agustin. Ia menjelaskan efek dibukanya pariwisata ini akan menambah jumlah pengunjung wisata alam yang ada di Tasikmalaya. Jika hal itu dapat dilakukan dan berjalan dengan sistematis maka tidak mustahil jumlah wisatawan yang datang akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional.

“Perpaduan wisata alam dan wisata di luar wilayah hutan Tasikmalaya sangat kontras dan signifikan, untuk itu mari kita benahi seluruh wisata yang ada di Tasikmalaya sehingga dikenal digandrungi oleh pengunjung lokal dan interlokal,” pungkasnya.  (Kom-PHT/Tsk/AH)

 

Editor : Ywn

Copyright©2020