KEDIRI, PERHUTANI (25/01/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri bersama Jawa Pos Radar Kediri dan dukungan PT. Gudang Garam Tbk, menggelar aksi penghijauan di sekitar sumber mata air Panguripan yang terletak di petak 131 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pojok, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kediri, Dusun Ngesong, Desa Manyaran, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (25/01).

Administratur Perhutani KPH Kediri Miswanto mengucapkan terima kasih kepada Jawa Pos Radar Kediri atas kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan penghijauan dan Ekspedisi Penyelamatan Mata Air.

Dengan penghijauan ini, harapannya adalah agar tanaman yang ditanam di sekitar sumber mata air dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber mata air Sumber Panguripan agar tetap mengalir dan bermanfaat bagi warga sekitar.

“Perhutani sangat mendukung upaya penghijauan ini karena memiliki tujuan yang baik dan mulia dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan,” kata Miswanto.

Sementara itu, Ketua Panitia Ekspedisi Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan Jawa Pos Radar Kediri, Andhika Attar, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ekspedisi penyelamatan mata air di Sumber Panguripan, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

Penghijauan di Sumber Panguripan dengan jenis bibit pohon ficus, pule,  alpukat, durian,  jambu, dan jenis tanaman MPTS lainnya ini memiliki keistimewaan karena dapat menjaga dan melestarikan mata air di lereng Gunung Klotok. Sumber ini selama ini menjadi sumber air bagi ratusan rumah di Dusun Ngesong, Desa Manyaran, untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kegiatan penghijauan ini merupakan upaya kami untuk menggugah kesadaran masyarakat agar mau melestarikan mata air yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang,” ujar Ketua Pelaksana Ekspedisi Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan Jawa Pos Radar Kediri, Andhika Attar.

Sebelumnya, tim ekspedisi telah melakukan pengumpulan data selama lima hari dari tanggal 15 hingga 19 Januari 2024. Mereka merekam kearifan lokal dan sosio-kultural. Hasil akhir ekspedisi akan mengeluarkan rekomendasi terkait sumber mata air di wilayah kota maupun Kediri, sehingga dapat menentukan langkah-langkah penanganan di masa mendatang, pungkas Andhika Attar. (Kom-PHT/Kdr/Ton)

Editor : LRA

Copyright © 2024