PulomerahBANYUWANGI, PERHUTANI (17/9) – Pengembangan pariwisata di Banyuwangi terus menunjukkan progress menggembirakan. Setelah sukses melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) dengan Kementrian Kehutanan (Kemenhut) dan Perum Perhutani akhir 2012 lalu, Pemkab Banyuwangi bersama Perum Perhutani melakukan  Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengelolahan dan Pengembangan Wana Wisata Pulomerah (PM) di Kantor Pemda Banyuwangi. Rabu

Penandatanganan PKS dilakukan PelaksanaTugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M.Yanuarto Bramuda dengan Hindro Priatno selaku Kepala Divisi Bisnis Wisata dan Agribisnis Perum Perhutani. Bupati Abdullah Azwar Anas menyaksikan langsung penandatanganan PKS yang dilakukan di ruang kerja Bupati Banyuwangi tersebut.

Direktur Komersial Non Kayu Perhutani, Mohamad Bagja mengatakan, PKS ini merupakan gerbang bagi pengembangan pariwisata alam di Banyuwangi yang sebagian berada di hutan lindung dibawah pengelolaan Perhutani.
“Untuk tahap awal ini, kami akan kelola bersama Pulomerah. Selanjutnya bisa menyusul destinasi lain seperti Lider, dan Rowo Bayu yang diminta Pak Bupati (Anas),” ujanya.

PKS tersebut mengatur sejumlah hal. Yakni penyusun master plan pengembangan kawasan wisata Pulomerah, pengelolaan tiket masuk, usaha jasa tempat parkir kendaraan, dan usaha jasa wisata lainnya. PKS juga mengatur masalah pembangunan sarana dan prasarana, promosi dan pemasaran, pemeliharaan dan pengamanan lokasi wana wiisata sekitarnya, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Bagja menambahkan, pengembangan pariwisata di Pulomerah akan mengusung konsep ecotourism, persis dengan konsep yang selama ini kembangkan Pemkab Banyuwangi. Langkah awal pasca PKS ini adalah meredesain masterplan pengembangan Pulomerah yang telah dibuat oleh Perhutani. (PR/BWS/Didik N).

Editor  : Dadang K. Rizal

@copyright 2014