BOGOR, PERHUTANI (21/02/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor bersama PT. Kiara Multi Lestari lakukan pengembangan carbon credit di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Maribaya, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parung Panjang, berada di wilayah administratif Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Pada hari Selasa (20/02).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Tedy Sumarto, Administratur KPH Bogor Ade Sugiharto, Kepala Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) I Bogor Weda Panji Hudaya, Kepala BKPH Parung Panjang Ihsan Gilang Ramadhan beserta segenap jajaran, serta Direktur Utama PT. Kiara Multi Lestari Ikhsan beserta jajaran.

Dalam keterangannya, Ade Sugiharto mengatakan bahwa pengembangan carbon credit ini dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global. Carbon credit sendiri merupakan izin yang dapat diperdagangkan dan memungkinkan perusahaan mengeluarkan sejumlah gas rumah kaca atau karbondioksida yang setara dalam proses industri.

“Kami bersama PT. Kiara Multi Lestari melakukan pengecekan dan peninjauan lokasi proyek pengembangan carbon credit di 4 (empat) petak yaitu petak 34c1, 34g, 34h1 dan 30g  RPH Maribaya yang sudah masuk ke dalam Sistem Registri Nasional (SRN) pengendali perubahan iklim. Sistem tersebut merupakan sistem pengelolaan,  penyediaan data, informasi berbasis web tentang aksi dan sumber daya untuk adaptasi serta mitigasi perubahan iklim di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Ikhsan mengatakan bahwa PT. Kiara Multi Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dengan fokus usaha pada bidang carbon offset, biodiversity protection dan community livelihood yang mengacu pada 3 (tiga) pilar keberlanjutan yaitu keberlanjutan secara ekonomi, ekologi dan sosial untuk mencapai target pada skala nasional dan maupun global.

“Fokus usaha kami adalah di bidang carbon offset yang mana merupakan upaya penyeimbangan emisi karbon dari kegiatan tertentu melalui pembelian carbon credit. Carbon credit kemudian menjadi unit yang diperdagangkan dalam perdagangan karbon atau carbon trading. Semoga ke depan pengembangan carbon credit dapat berjalan dengan baik guna mendukung capaian zero net emission dan sustainable development goals,” jelasnya. (Kom-PHT/Bgr/Gin).

Editor: DRS

Copyright © 2024