MADURA, PERHUTANI (22/10/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) tentang model kebijakan revitalisasi sektor pariwisata alam berkelanjutan dalam rangka mendukung pengembangan desa wisata halal, bersama narasumber dari Universitas Unijoyo Madura (UTM) Bangkalan, bertempat di Kantor KPH Madura di Pamekasan, Kamis (21/10).

Hadir pada kegiatan tersebut Dekan Fakultas Hukum UTM Bangkalan Prof Nunuk Nuswardani beserta Mahasiswa UTM dan beberapa Kepala desa di Pamekasan.

Administratur KPH Madura Kelik Djatmiko mengatakan, bahwa pada prinsipnya Perhutani sangat mendukung pengembangan wisata di pulau Madura. Menurutnya melalui kegiatan FGD yang diadakan oleh UTM ini, sangat memungkinkan untuk dijadikan potensi wisata, baik itu dilahan milik maupun dengan cara kerjasama dengan Perhutani.

“Kami selalu terbuka untuk semua pihak sesuai mekanisme yang ada pada Perhutani,” katanya.

Kelik menjelaskan, bahwa wisata yang alami akan dapat menarik antusias bagi para pengunjung untuk datang dan melihat keindahan alam sekitarnya,

“Tentunya dibutuhkan penataan alam dengan memperhatikan keaslian alamnya, sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang layak dijual untuk menghidupkan perekonomian masyarakat setempat,” ungkapnya.

Kelik juga menyampaikan bahwa di beberapa Desa, Kecamatan yang tersebar di Madura khususnya di kawasan hutan Perhutani sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Untuk itulah pentingnya sinergi peran lintas sektor dalam pembangunan daerah tujuan wisata yang perlu dijadikan komitmen bersama,” kata Kelik.

Sementara itu Dekan Fakultas Hukum UTM Bangkalan, Prof Nunuk Nuswardani menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dijadikan bahan penelitian dari fakultas hukum Universitas Trunojoyo Madura.

“Dengan menyelenggarakan kegiatan ini atas izin dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) yang setiap tahunnya diselenggarakan penelitian, yang menjadi tugas dosen untuk melaksanakan salah satu tridharma pendidikan tinggi yaitu penelitian,” katanya.

“Harapannya terciptanya model kebijakan revitalisasi sektor pariwisata alam berkelanjutan dalam rangka mendukung pengembangan desa wisata halal,” ujarnya.

Menurut Prof Nunuk dengan dukungan dari pihak Perhutani yang telah memberikan pendampingan bagaimana mikanisme dari Perhutani selaku pemilik lahan, dan bagaimana cara penegelolaan, penanganannya dari sisi kebijakan daerah maupun dari sisi Perhutani untuk merevitalisasi keberadaan wisata Madura sebagai potensi ekonomi masyarakat khususnya yang berada di desa-desa.

“Kami akan lebih mengerti teknis dan mikanismenya ketika disitu ada penempatan lahan untuk obyek wisata, baik dari segi kerjasama atau bagi hasil,” tutupnya. (Kom-PHT/Mdr/Jef)

Editor : Ywn

Copyright©2021