KABAR-CIREBON.COM (16/01/2019) | Administratur (Adm) Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, Uum Maksum menyatakan kesiapannya melanjutkan program Adm sebelumnya, Tedy Sumarto, dalam mendukung Kuningan sebagai kabupaten konservasi serta mewujudkan kabupaten agropolitan dan agrowisata.

Menurutnya, program tumpang sari yang selama ini menjadi andalan dalam memberdayakan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau kelompok petani bentukan Perhutani di tingkat desa untuk mengolah lahan milik Perum Perhutani, dinilainya sangat tepat dan mempercepat perwujudan Kuningan menjadi kabupaten agropolitan.

“Untuk agrowisata pun Perum Perhutani KPH Kuningan sudah membuka beberapa lahannya untuk menjadi obyek wisata seperti Situ Wulukut. Lalu ke depan sedang menggali beberapa potensi pada lahan lainnya yang dapat menjadi destinasi wisata.
Tentunya kami pun harus dapat bersinergi dengan pemerintah daerah, dinas terkait, Balai TNGC, dan stakeholder lainnya,” katanya dalam acara pisah sambut Adm Perum Perhutani KPH di Baraya Convention Hall, Ancaran, Kuningan, Selasa (15/1/2019).

Menurut Uum yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Perencanaan Wilayah Hutan Rayon IV Perum Perhutani Cirebon ini, aspek ekologi, sosial, dan ekonomi, menjadi hal utama yang diperhatikan dalam pengelolaan hutan di Kabupaten Kuningan.

Mulai dari konsep konservasi, yakni hutan harus menjadi pelindung sistem penyangga kehidupan, pelestarian keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lestari. Hingga dapat menunjang kebutuhan sosial masyarakat, bahkan sampai membantu perekonomiannya.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, mengemukakan, pergantian pejabat merupakan dinamika organisasi dan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkaya pengalaman tugas, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta keterampilan di bidang kepemimpinan, manajemen dan pengembangan karir.

“Saya menyampaikan selamat jalan kepada Adm Perhutani yang lama, Pak Tedy, selamat bertugas ditempat yang baru, semoga menjadi awal untuk meniti karir yang lebih sukses. Dan, selamat datang kepada Adm yang baru Pak Uum Maksum, semoga dapat melanjutkan program-program baik yang telah dilaksanakan oleh Bapak Tedy di Kabupaten Kuningan,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, konsep Kabupaten Kuningan akan diarahkan untuk mewujudkan jargonnya konservasi “Leuweung Hejo, Rakyat Ngejo“ (hutan hijau, rakyat menanak nasi).

Dalam makna luas, lanjut Acep, berarti pemeliharaan dan pelestarian hutan, serta sumber daya alam di Kabupaten Kuningan tidak hanya berupa penyelamatan alam.

Namun, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat selaras dengan visi Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, dan Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023.

Sumber : kabar-cirebon.com

Tanggal : 16 Januari 2019