KEDU UTARA, PERHUTANI (31/05/2018) | Dalam rangka meningkatkan pendapatan dari bidang agroforestry, Perum Perhutani melalui Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara menggelar pembinaan tata kelola kopi untuk anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) petani kopi di Balai Desa Candiroto, Senin (28/5).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan karyawan dari empat KPH lain penghasil kopi yakni KPH Kedu Selatan, KPH Pekalongan Barat, KPH Pekalongan Timur, dan KPH Banyumas Timur.

Administratur KPH Kedu Utara, Erwin mengatakan bahwa untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, perlu adanya perubahan mindset bahwa potensi Perhutani tidak hanya kayu tetapi juga agroforestry, khususnya kopi. Apalagi kopi kini telah menjadi bagian dari lifestyle. Tentu saja hal ini menjadi peluang bagi Perhutani untuk terus mengembangkan kopi. Kedepan, diharapkan Perhutani tidak hanya mendapatkan sharing produksinya saja tetapi juga ada added value dari hasil pemasaran kopi. Menurutnya kunci dari bisnis kopi adalah kepastian pengiriman dan mutu.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Departemen Produksi, Industri, Ecotourism, dan Agroforestry Divisi Regional Jawa Tengah, Ema Ismariana. Dalam sambutannya, Ema mengemukakan keinginannya untuk mengedepankan social enterprise dalam pengusahaan kopi.

“Secara bisnis Perhutani dapat keuntungan, petani dapat keuntungan, sekaligus melatih petani untuk berimprovisasi” imbuhnya.

KPH Kedu Utara memiliki potensi yang luar biasa. Petani akan didorong agar mau untuk belajar tata kelola kopi. Kedepannya akan diadakan pelatihan panen dan pascapanen kopi untuk petani. (Kom-PHT/Kdu/Rsm)

Editor: Ywn

Copyright©2018