PURWODADI, PERHUTANI (29/08/2023) | Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Penanaman Tebu pada Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) yang dilaksanakan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pojok, Selasa (29/08).

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Administratur KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan, Wakil Administratur Pandoyo, Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bambang Sunarto, Supervisor ATM KPH Purwodadi Seger, Kepala BKPH Pojok, dan Kepala BKPH Sambirejo beserta jajaran Kepala Resort Kesatuan Pemangkuan Hutan (RPH), Kepala Urusan dan Mandor lingkup BKPH Pojok dan BKPH Sambirejo.

Dalam sambutannya Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan menjelaskan pengembangan bisnis tanaman tebu bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam ketersediaan gula dalam negeri yang mencapai tujuh juta ton per tahun. Saat ini kebutuhan gula di Indonesia sangat besar dan pemerintah hanya bisa mencukupi setengahnya saja. KPH Purwodadi mendapat tugas untuk melaksanakan penanaman tebu di kawasan hutan seluas 272,96 hektare yang terbagi ke dalam tujuh BKPH.

“Diharapkan dengan diadakannya sosialisasi dan pelatihan penanaman tebu ini, segenap jajaran petugas yang menangani ATM dapat memahami teknik budidaya dengan baik sehingga program ATM di KPH Purwodadi mencapai keberhasilan,” terang Untoro.

Dalam sosialisasinya, Supervisor ATM KPH Purwodadi, Seger yang juga merupakan pensiunan Perseroan Terbatas Perkebunan Negara (PTPN) memaparkan teknik yang harus dimengerti mulai dari persiapan lapangan, teknik pengolahan tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan.

Seger menambahkan bahwa salah satu kunci keberhasilan tanaman tebu adalah pemilihan bibit, yaitu bibit yang bersertifikat. Bibit yang digunakan saat ini adalah Bulu Lawang (BL). “BL adalah jenis tebu yang anakannya banyak. Kandungan gulanya berkisar antara 6,5% sampai dengan 7,5% dan pada satu hektare lahan standarnya mencapai 70 ribu mata dan membutuhkan delapan sampai sembilan ton per hektare lahan,” paparnya.

Sosialisasi dilaksanakan dalam tiga tahap; Tahap I di BKPH Linduk pada tanggal 27 Agustus 2023 di mana pesertanya adalah jajaran BKPH Linduk dan BKPH Jatipohon. Tahap II di BKPH Pojok pada 29 Agustus 2023 dan peserta adalah jajaran BKPH Pojok dan Sambirejo. Tahap III pada 31 Agustus 2023 di BKPH Karangasem dengan pesertanya adalah BKPH Karangasem, BKPH Tumpuk, dan BKPH Bandung. (Kom-PHT/Pwd/Yag)

Editor: Tri

Copyright © 2023