SEMARANG, PERHUTANI (13/01/2024) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah menghadiri agenda “1000 Manusia Bercerita” yang diselenggarakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kawasan Candi Borobudur dan Grand Artos Hotel Magelang, Jumat (12/01).

Program ini diselenggarakan dalam rangka memberikan perhatian terhadap isu kesehatan mental yang saat ini menjadi salah satu isu sosial, Kementerian BUMN berkomitmen untuk berkontribusi bekerja sama dengan Menjadi Manusia, untuk memprioritaskan kesejahteraan mental dan juga untuk mengembangkan potensi insan BUMN, khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z.

Kepala Divisi Regional Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Utama Komunikasi Perusahaan, Pelaporan, dan TJSL, Tri Utdiono menyampaikan bahwa Generasi Milenial dan Generasi Z diharapkan mampu menjadi penerus dan pemegang tongkat estafet kepemimpinan BUMN. “Secara khusus di Perum Perhutani, sehingga ke depannya mampu menjaga visi, misi, serta eksistensi perusahaan,” tuturnya.

Sesi pertama dibuka dengan meditasi breathing exercise oleh seorang Mindfulness Practisioner, Putra Wiramuda, yang juga merupakan Advisor dari @myndfulact. “Teori serta latihan praktis seputar mindfulness dan meditasi, mengenal manfaat mindfulness, dan cara untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Sesi selanjutnya adalah talkshow interaktif yang melibatkan empat narasumber, yaitu CEO Wiloka Workshop Lucia Peppy Novianti, musisi Andien, penulis muda Meisya Sallwa, dan Captain BRI Runners Mizani Adlina Puteri. Keempat narasumber berbagi cerita dan pengalaman seputar kesehatan mental terkait dengan pekerjaan dan pencapaian mereka masing-masing.

CEO Wiloka Workshop, Lucia Peppy Novianti, yang juga seorang psikolog menyampaikan bahwa ada dua cara praktis yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan mental sekaligus memulihkan gangguan mental. “Stres tidak bisa dihindari, sehingga kita harus mencari pasangannya, yaitu coping. Kemudian, kita harus mengenali rasa takut kita,” katanya.

Sebagai musisi, Andien juga menceritakan bagaimana pengalamannya tampil pertama kali secara langsung di salah satu saluran televisi. Ia mendapati bahwa penampilannya termasuk buruk sehingga Andien merasa down. Saat menceritakan hal ini kepada coach-nya, ia mendapatkan pesan agar yang harus menguatkan diri adalah Andien sendiri, bukan menghilangkan penonton.

“Jangan takut untuk speak up atau meminta bantuan ke profesional, seperti psikolog, jika dirasa sudah tidak mampu menghadapi masalah, supaya kesehatan mental tetap terselamatkan,” pesan Andien.

Sementara itu, penulis muda buku Creating A New Life, Meisya Sallwa menjelaskan bahwa manusia terdiri dari suku, ras, bangsa, dan agama yang berbeda, namun semua manusia sama-sama memiliki mental, emosi, dan perasaan. “Sebagai penulis, pernah merasa bosan. Solusinya adalah mencari tantangan dan dinamika baru, termasuk keluar dari zona nyaman. Kalau sudah bergerak, biasanya ide baru akan muncul,” imbuhnya.

Selain narasumber di atas, Staf Khusus 3 Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga turut menyampaikan keynote speech terkait terselenggaranya acara ini, khususnya konsultasi dan bercerita tentang kesehatan mental bersama psikolog. “Percayalah, setiap orang tidak sendirian dan setiap cerita layak didengar,” demikian pesannya. (Kom-PHT/DivJateng/Isa)

Editor: Tri

Copyright © 2024