Kulintang webJOMBANG, PERHUTANI (11/4) | Perhutani Jombang melestarikan musik tradisional Kulintang yang dimotori oleh Dharma Wanita Persatuan Cabang Perhutani Jombang. Penampilan Dharmawanita ini akan ditampilkan pada Peringatan Hari Kartini 21 April 2015 di Gedung Tectona Perhitani Jombang.

Musik tradisional kulintang sudah mulai jarang dan sulit di jumpai, apalagi yang dapat memainkannya. Alat musik yang terbuat dari kayu yang berbentuk bilah bilah kayu tertata sesuai tangga nada yang dihasilkan ketika dipukul dengan kayu pula sudah menjadi unik dan cukup menarik.

Kulintang pernah populer di era tahun ’80 an dan juga dimainkan oleh para ibu ibu Rimbawan kala itu dan merupakan ciri khas alat musik Rimbawan dan bisa di jumpai di kantor kantor Perhutani.

Setelah banyak beredar alat alat musik canggih maka kulintang sudah mulai ditinggalkan dan terabaikan sehingga akhirnya jarang di jumpai. Salah satunya kita dapat menikmati alunan musik kulintang di Perhutani Jombang yang setiap saat dan setiap pergantian pimpinan maupun karyawan selalu tetap dipertahankan untuk dapat ditampilkan.

Dharma Wanita Persatuan Perhutani Jombang berjuang penuh pengorbanan untuk mempertahankan dan melestarikan musik kulintang serta regenerasi pemusiknya, dengan belajar dan berlatih secara rutun dari guru musik yang sulit untuk mencarinya, karena sudah jarang ahli musik kulintang ini. Musik yang dihasilkan dari Kulintang yang terdiri dari 10 set alat harus dimainkan oleh 10 orang juga untuk mengiringi penyanyi dalam sebuah lagu harus tercipat keharmonisan sehingga sangat merdu untuk didengarkan.

Sederetan penghargaan dan anugerah telah diraih oleh ibu ibu Rimbawan dalam kelompok Musik Kulintang “ Rimba Sejati” Perhutani Jombang, salah satunya anugerah dari Bupati Jombang di tahun 2013 yang lalu. Semoga musik tradisional Kulintang ini tetap berjaya dan menjadi ciri khas musik Perhutani. (Kom PHT Jbg/Arief Bidj’s).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015