KUNINPengembangan Tan. Stek PucukGAN, PERHUTANI (6/03) – Perum Perhutani mengembangkan tanaman Kayu Putih dengan perbanyakan melalui stek pucuk. “Diharapkan dengan tanaman kayu putih stek pucuk yang berkualitas, maka dapat menghasilkan produktivitas Daun (biomassa) kayu putih (DKP) dan menghasilkan rendemen yang bagus lebih dari > 1,0 % serta minyak kayu putih (MKP) yang Optimal” disampaikan Direktur Komersial Non-Kayu,  Mohamad Soebagja dalam kunjungan kerja lokasi tanaman kayu putih tahun 2013 petak 63.c RPH Tonjong BKPH Ciledug dan Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) di RPH Tonjong BKPH Ciledug. Kamis (05/03).

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, Aries Indra Supartha menyampaikan bahwa   dengan pengembangan tanaman kayu putih diharapkan selain pendapatan meningkat memperoleh tegakan tanaman kayu putih yang berkualitas, sehingga tercipta hutan yang berfungsi ekologis, sosial dan ekonomis.

Tanaman Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi sp) termasuk dalam famili Myrtaceae, di Indonesia kayu putih berkembang baik di kepulauan Buru, Jawa, Timor, yang tumbuh pada ketinggian s/d 500 m dpl, pada daerah beriklim tropis dengan curah hujan 800 – 1600 mm/tahun dan jenis tanaman ini mempunyai daur biologis yang panjang, cepat tumbuh, dapat tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik maupun jelek dengan kadar garam tinggi maupun asam dan toleran ditempat terbuka serta tahan terhadap kebakaran.

Berawal dari hal demikian maka tanaman kayu putih merupakan salah satu potensi sumberdaya hutan yang memiliki potensi untuk menjadi sumber pendapatan non kayu bagi Perhutani Divisi Regional Jawa Barat Khususnya KPH Kuningan. Sekarang dalam Tahun 2015 Perhutani KPH Kuningan berencana akan mengembangkan tanaman kayu putih stek pucuk yang hasil pengelolaannya menjadi Minyak Kayu Putih (MKP).

Dalam tahun 2014 keluasan tanaman kayu putih seluas 118,91 Ha yang terdiri dari 7 anak petak dengan sistim tanaman Tumpang Sari seluas 32,05 Ha dan Banjar Harian seluas 86,86 Ha dengan jarak tanam 3 x 2 M masuk RPH Tonjong BKPH Ciledug, dengan harapan tanaman tersebut tumbuh cepat dan bagus yang nantinya menghasilkan kualitas produksi yang diharapkan.” ujak Sukarna yang menjabat sebagai Kepala Urusan Tanaman.

Sedangkan dalam tahun 2015 ada rencana pengembangan tanaman kayu putih stek pucuk dengan keluasan untuk kerapatan tegakan (KRT) 600,09 Ha dan pengembangan 742,20 Ha dengan luas total 1.342,19 Ha yang tersebar dalam 70 petak, 8 Resort Pemangkuan Hutan (RPH), 2 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) yaitu BKPH Waled dan Ciledug, sehingga dengan pengembangan tanaman tersebut pendapatan perusahaan khususnya non kayu dapat meningkat.” Pungkas Sukarna menambahkan.

Sesuai dengan program pemerintah ditahun 2015 khususnya bidang ketahanan pangan, Perhutani KPH Kuningan secara langsung bisa membantu mensejahterakan masyarakat sekitar hutan yaitu dengan Pemanfaatan Lahan dibawah tegakan dengan Sistim Tumpang Sari pada lokasi tanaman kayu putih tersebut.

Sedangkan keberadaan Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) yang berada di RPH Tonjong BKPH Ciledug KPH Kuningan pengelolaannya sudah diserah terimakan dari Kepala Divisi Regional Jawa Barat & Banten kepada Kepala Divisi Gondorukem, Terpentin, Derivat dan Minyak Kayu Putih sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Fisik dan SDM Nomor : 09/BAP/Sekdiv/Divreg-Janten/2014 tanggal 1 Nopember 2014 dengan dasar keputusan Direksi Nomor. 007/kpts/Dir/2014 tanggal 13 Januari 2014 tentang struktur organisasi Perum Perhutani. (Kom-PHT/Kng/Dan).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015