PIKIRAN RAKYAT (26/3/2018) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten berupaya membangkitkan kembali kejayaan Bumi Perkemahan Cikole, yang berada di Hutan Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi tersebut kini ditingkatkan kembali daya tariknya agar kembali memperoleh banyak kunjungan wisatawan dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai kalangan usia
Untuk menambah daya tarik wisatawan, di kawasan perkemahan Hutan Cikole pun juga dikembangkan lokasi bersuasana cahaya lampu warna-warni bernama Bale Caang. Suasana tersebut langsung menarik perhatian banyak kalangan rang mengunjungi lokasi terkenal di Bandung utara tersebut. Sabtu (24/3/2018) malam.
Gemerlapnya Hutan Cikole merupakan terobosan yang dilakukan oleh Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, untuk meningkatkan kegairahan wisata di tempat tersebut. Peresmian Bale Caang dilakukan Kepala Divre Jawa Barat-Banten Perum Perhutani, Andi Purwadi dan General Manager Ekowisata, VVismo Tri Kancono.
Menurut Andi Purwadi, upaya mengembalikan kembali kejayaan Bumi Perkemahan Cikole juga berlatarbelakangi tempat ini sangat terkenal pada tahun 1980-an lalu. Selain memperkenalkan kembali kepada kalangan muda atas keberadaan Bumi Perkemahan Cikole, juga menjadi sarana nostalgia kalangan usia senior yang banyak memiliki kenangan di tempat ini sekitar tahun 1980-1990.
Khusus Bale Caang yang merupakan pe-nambah daya tarik untuk Hutan Cikole dijadikan tempat wisata nongkrong bagi berbagai kalangan usia, yang diharapkan menjadi salah satu tempat wisata berdaya tarik tinggi di kawasan Bandung utara. Dari lokasi, tampak banyak kalangan muda dan generasi senior menikmati suasana sejuk dan dingin pada malam hari di Hutan Cikole.
Penataan
Tampak penataan hutan Cikole kini lebih apik dan asri. Sejumlah tempat pun kini dapat dimanfaatkan untuk berolah raga berbagai kalangan, dengan nuansa kesejukan udara di hutan Bandung utara.
Andi Purwadi mengatakan, peningkatan tinya tarik Hutan Cikole melalui Bale Caang dimaksudkan bagi berbagai kalangan usia. “Kami berharap. Hutan Cikole dapat menjadi tempat yang berdaya tarik tinggi untuk berbagai kalangan. Sebagai tempat berwisata, ataupun berolah raga pada suasana alam sejuk di utara Bandung, yang membuat berbagai kalangan merasa nyaman dan betah,” ujamya.
Disebutkan, pada tahun 1980-an lalu, Bumi Perkemahan Cikole banyak dijadikan rujukan dan tempat utama untuk berbagai kegiatan perkemahan. Mulai anak-anak sekolah, pramuka, pendidikan dan latihan instansi dan perusahaan, berwisata, dll. yang sebenarnya potensi itu masih sangat memungkinkan kembali dialami pada masa kini.
Baik menurut Andi Purwadi maupun Wismo Tri Kancono, sejumlah pembenahan di kawasan Bumi Perkemahan Cikole, suasananya disusun menjadi lebih menarik. Ditargetkan, Bumi Perkemahan Cikole memperoleh pengunjung antara 50.000 orang sampai 100.000 orang pada tahun 2018 ini.
Sumber : Koran Pikiran Rakyat, hal. 16
Tanggal : 26 Maret 2018