BOGOR, PERHUTANI (20/02/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor   dipimpin Wakil Administratur Deny Rusyana, bersama tim penegakan hukum Kementrian Lingkungan Hidup   Dedi Sunardi, Dadan Risnawardana, Rudi Setiawan dan Satuan Polisi Pamong Praja  Kecamatan Klapa Nunggal M. Adi serta Kepala Desa Bantarjati Supendi Jaya Atmaja bersama-sama meninjau lokasi rawan longsor. Jum’at (17/02).

Kegiatan ini terkait adanya informasi tanah longsor di kampung Nambo RT. 02 RW 01 desa Bantarjati Kecamatan Klapa Nunggal. Berdasarkan pengecekan lokasi longsor berada di pinggir aliran sungai Cileungsi dan jauh dari kawasan hutan, sekitar 2,95 km dari batas kawasan hutan.

Administratur KPH Bogor melalui Deny Rusyana menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari petugas  dilapangan, bahwa terjadi longsor didekat Kawasan hutan, tepatnya petak 1 blok Lulut RPH Gunung Karang BKPH Jonggol, kami bergerak bersama tim ke lokasi.

“Perhutani selalu tanggap dalam hal ini dan selalu siap 24 jam untuk mengantisipasi bencana alam yang dikhawatirkan menimbulkan korban, mengingat cuaca awal tahun  ini sangat ekstrim diwilayah kabupaten Bogor,” ujarnya.

Supendi Jaya Atmaja  selaku apparat Desa menyatakan kami telah menyampaikan laporan kepada Camat Klapa Nunggal , bahwa telah terjadi longsor di RT 2 RW 01 pada tanggal 16 Pebruari  pukul 00.52 tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

“Bersama Tim BPBD Kabupaten Bogor dibantu petugas Perhutani BKPH Jonggol, kami telah melaksanakan evakuasi warga disekitar dan beberapa orang warga untuk sementara tinggal dirumah kerabat terdekatnya,” ungkapnya.

 Sementara dari Gakum Kementrian Lingkungan Hidup Dedi Sunardi menyarankan untuk sementara waktu lokasi ini disterilkan dari warga.

“Pemerintah melalui KLHK selalu memantau perkembangan kedepannya dan selalu tanggap  apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya. (kom-pht/bgr/mul)

Editor : AGS
Copyright©2023