BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (20/02/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat lakukan peandatanganan kerjasama kemitraan dengan PT Manggala Teknologi Nusantara untuk penyediaan akses daring dari penjualan tiket masuk pendakian (SIMAKSI). Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Kantor Perhutani KPH Banyuwangi Barat, pada Selasa  (20/02).

Kepala KPH Banyuwangi Barat Muchlisin mengatakan bahwa kerjasama kemitraan penggunaan aplikasi tiket pendakian dari PT. Manggala Teknologi Nusantara tersebut bertujuan agar wisata terkelola sesuai dengan Prinsip CGC (Good Coorporat Governance) yang dapat berimplikasi pada peningkatan pendapatan bagi Perusahaan. Kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan pendakian gunung yang berada dalam kelola Perhutani, sekaligus meningkatkan keamanan pendakian di gunung dan juga kegiatan wisata alam lainnya.

“Terintegrasinya penjualan tiket wisata pada aplikasi tersebut, hal ini juga akan menjadi media promosi digital karena wisata kelola kita akan muncul dalam aplikasi tersebut sehingga memudahkan wisatawan yang akan berkunjung. Para wisatawan dapat memesan tiket secara daring yang memudahkan para wisatawan untuk berkunjung. Semoga dengan adanya kerjasama ini capaian pendapatan perusahaan dari sektor wisata, khususnya KPH Banyuwangi Barat, meningkat signifikan”, pungkas Muchlisin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Manggala Teknologi Nusantara Hario Laskito Ardi mengatakan bahwa pihaknya menawarkan tiket masuk kawasan pendakian gunung, wisata alam, serta layanan yang lain secara daring. Ia menyebutkan bahwa kemudahan dan keamanan pendakian area Perhutani KPH Banyuwangi Barat menjadi salah satu goal dari kerjasama tersebut.

“Aplikasi Tiket Pendakian akan kami terapkan pada Pendakian Gunung Rante karena sangat bermanfaat, contohnya kalau ada pendaki yang tersesat maka akan segera diketahui dan cepat dilakukan evakuasi bahkan bisa diketahui posisi pendaki secara real time sesuai dengan GPS pada ponsel yang terdaftar berdasarkan tiket,” tambahnya.

“Hebatnya lagi, sebagai mitigasi terjadinya bencana, contohnya bila ada gejala alam yang terjadi di gunung seperti Cuaca, Gempa dan Erupsi maka tiket pendakian langsung ditutup karena sudah terintegrasi dengan BMKG maupum MAGMA sehingga lebih aman bagi pendaki”, pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Pengelola Gunung Rante, Heri yang ikut hadir dalam penandatangan kerjasama tersebut. Ia menyambut baik dengan kerjasama tersebut karena sangat berguna bagi kegiatan pendakian yang dikelolanya. (Kom-PHT/Bwb/Srf)

Editor : Lra
copyright©2024