iNews.id (17/06/2023) | Guna memperkuat digitalisasi, Perum Perhutani dan Kementerian BUMN dan KLHK melauncing Platform kemitraan sosial Socio Forest. Peluncuran aplikasi ini digelar di Kampung kopi Kluncing yang juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Platform digital ini aplikasi yang berfungsi untuk memonitoring cara kerja sekaligus meningkatkan komunikasi antara petani kopi, pendamping serta perhutani selaku pengelola lahan.

Socio forest merupakan platform digital kemitraan sosial dari 88 Proyek Strategis Kementerian BUMN. Platform ini dikembangkan dengan Strategic Delivery Unit (SDU) dalam meningkatkan produktivitas agroforestry, optimalisasi lahan hutan serta penyelarasan kepentingan para pihak dalam upaya transparansi model bisnis kerjasama sosial.

Hadirnya platform socio forest dari berbagai pihak yang terdiri dari Perhutani selaku Pengelola kawasan Hutan, Petani hutan selaku penggarap, instansi Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan selaku pendamping, pengepul atau pembeli hasil produksi selaku off taker, penyedia sarana produksi pertanian serta penyedia permodalan. Dengan demikian, akan mudah mengakses informasi ketersediaan lahan yang dapat dikerjasamakan maupun yang sedang dikerjakan.

“Aplikasi ini multi manfaat, meluaskan jangkauan penyedia permodalan dengan petani, mengetahui data petani kopi, ketersediaan lahan, riwayat budidaya serta update progres budidaya yang sudah dan belum dikerjakan,” kata Gubernur Khofifah.

Selain itu, melalui platform kemitraan sosial ini, Khofifah mengaku optimis dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pengembangan agroforestri secara efektif dan efisien untuk memperkuat ketahanan pangan.

Selain itu jika kelompok sudah berdaya dan mandiri secara ekonomi, maka harapannya akan mampu mempercepat penurunan kemiskinan, penurunan disparitas di wilayah pedesaan, penurunan tingkat pengangguran terbuka maupun pertumbuhan ekonomi regional di Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mengatakan, aplikasi ini membangun ekosistem bersama untuk mendukung pilot project bagi masyarakat pengelola hutan sosial di kawasan Perhutani.

“Tugas kami bersama-sama untuk mengelola komoditas pangan dan di kawasan ini memang ‘Republik Kopi’ miliknya Bondowoso, khususnya agar dioptimalkan komoditas kopi tersebut,” katanya.

Turut hadir dalam acara ini antara lain wakil menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Wamen KLHK Alue Dohong, direktur utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Bupati Bondowoso Salwa Arifin beserta seluruh jajaran PTPN dan Forkopimda Kabupaten Bondowoso.

Sumber : iNews.id