MADIUN, PERHUTANI (18/1/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kegiatan uji coba LiDAR (Light Detection and Raging) khususnya untuk perangkat Drone dan Backpack LiDAR di kawasan hutan Petak 103i Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tambak Merang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dagangan pada hari Kamis (18/1).

LiDAR sendiri adalah sebuah teknologi canggih yang mengubah cara melihat dunia lewat pemetaan 3D detail permukaan bumi dan objek sekitarnya menggunakan laser. LiDAR telah diterapkan ke banyak bidang seperti kehutanan, pertambangan, konstruksi, dan lain-lain. Di Perhutani, LiDAR kelak akan digunakan untuk membaca potensi hutan seperti volume, tinggi pohon, diameter, dan lain-lain.

Kegiatan uji coba LiDAR dihadiri oleh Administratur Perhutani Madiun Panca Putra M. Sihite, Kepala Satuan Pengawas Intern Toni Kuspuja, Kepala Departemen SDH Kantor Pusat Sofiudin Nurmansyah, Kepala Departemen RenBangBis Divisi Regional Jawa Timur Suratno, Wakil Kepala Perhutani Forestry Institute (PeFI) Haris Tri Wahjunita, Kepala Perencanaan Hutan Wilayah Madiun Adhani Cahyaji, masing-masing beserta jajaran. Tidak kalah penting, kegiatan ini melibatkan tim PT Kompas Navigasi Indonesia yang merupakan vendor sekaligus mentor penggunaan hardware dan software LiDAR.

Administratur Perhutani Madiun, Panca Putra M. Sihite pada kesempatan tersebut mengungkapkan antusiasnya mengikuti kegiatan uji coba LiDAR di kawasan hutan Perhutani Madiun. Selain bisa melihat secara langsung fisik alat canggih LiDAR, perakitannya, dan penggunaannya, peserta juga mendapat penjelasan langsung dari ahlinya. Ia optimis teknologi ini kelak akan membantu pekerjaan teknis di hutan Perhutani yang kondisi geografisnya bermacam-macam menjadi lebih efektif dan efisien namun tetap akurat.

“Beruntung sekali Perhutani Madiun bisa terpilih menjadi tuan rumah kegiatan uji coba LiDAR. Kami bisa menyaksikan langsung bagaimana implementasi atau penggunaan alat-alat LiDAR sekaligus pengolahan data yang diambil dari kawasan hutan Perhutani Madiun. Ini bentuk nyata digitalisasi di perusahaan kita.” Ungkapnya.

Sementara itu, Bussiness Consultant Manager PT Kompas Navigasi Indonesia, Putranto Wardhana yang juga hadir di lokasi uji coba LiDAR menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan delivery alat setelah semuanya diuji terlebih dahulu dan hasilnya cocok dengan data milik Perhutani.

“Alat akan diuji terlebih dahulu apakah bisa digunakan untuk menghitung volume, tinggi pohon, diameter, dan lain-lain lalu datanya akan di-compare dengan data sensus milik Perhutani. Ketika semuanya oke baru akan kita lakukan serah terima. Output LiDAR ini antara lain berupa data point cloud, aset digital tiga dimensi, tutupan area hutan, perhitungan otomatis dalam bentuk tabel, diamater, koordinat dan lain-lain,” terangnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

 

Editor : LRA

Copyright © 2024