MOJOKERTO, PERHUTANI (01/12/2023) | Hari menanam Pohon Indonesia (HMPI) adalah momentum menghijaukan negeri, terkait itu Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bersama Masyarakat Desa Hutan (MDH) melakukan penanaman di Petak 57 A1, seluas 6,5 Hektar, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pataan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngimbang, Jumat (01/12).

Kegiatan menanam bersama ini dipimpin Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, Andi Adrian Hidayat dengan melibatkan sejumlah stakeholder lingkup Kecamatan Ngimbang dan Sambeng, wilayah Kabupaten Lamongan, serta warga masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) lingkup BKPH Ngimbang dan BKPH Bluluk. Tidak kurang 200 orang terlibat dalam kegiatan penanaman tersebut termasuk didalamnya para karyawan dan ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP) Cabang Perhutani Mojokerto.

Andi Adrian Hidayat menyampaikan bahwa aksi penanaman pohon bersama ini dalam rangka memperingati HMPI. Ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan fungsi hutan agar lestari, serta merehabilitasi lahan dan pengkayaan keanekaragaman hayati yang mempunyai nilai ekonomis, guna kepentingan masyarakat baik saat ini dan masa yang akan datang.

“Menanam pohon merupakan salah satu upaya konkrit untuk menyelamatkan keberlanjutan manusia pada generasi selanjutnya. Alam ini adalah titipan bagi kita untuk anak cucu atau generasi berikutnya, sehingga harus kita jaga dan lestarikan,” ucapnya bersemangat.

Sementara itu, Ketua LMDH Rimba Jaya, Desa Pataan, Asikin menyampaikan dukungannya atas kegiatan penanaman ini. “Kami Masyarakat Desa Hutan siap mendukung, utamanya dalam penanaman maupun perawatan tanaman agar kelak dapat memberi manfaat kepada warga desa hutan maupun Perhutani,” ujarnya.

“Semoga dengan niat baik ini, tanaman bisa tumbuh subur dan membawa manfaat. Untuk yang ikut melaksanakan penanaman semoga dicatat sebagai amal ibadah dan berbuah pahala dari Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.

“Tiada seorang muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu hasilnya dimakan oleh burung atau manusia, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya,” tutur Asikin menutup pembicaraan seraya mengutip sebuah hadis Rasul. (Kom-PHT/Mjkt/Abud)

Editor : LRA
Copyright © 2023