spanduk posko kebakaran hutan internetMOJOKERTO – PERHUTANI (16/11) –  Perhutani Mojokerto telah membentuk Kelompok Masyarakat Pemantau api di setiap Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se – Perhutani Mojokerto.

Intensitas kebakaran hutan dan lahan kawan hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto diakui tidak terlalu mengkhawatirkan. Jauh menurun dari tahun sebelumnya sebagai adanya upaya sinergitas antar stakeholders atau para pihak dalam Posko Pengendalian dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Hutan KPH Mojokerto.

Penurunan intensitas kebakaran hutan dan lahan di Perhutani Mojokerto  lantaran pihaknya terus melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan membentuk kelompok masyarakat pemantau api di setiap LMDH se KPH Mojokerto yang anggotanya masyarakat sekitar hutan peduli api. Mereka ini rutin memantau dan melaporkan titik-titik api atau kebakaran di seluruh wilayah hutan KPH Mojokerto kepada Pos Waspada Kebakaran Hutan yang ada di tiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan diteruskan ke Poskodal yang ada di Kantor KPH Mojokerto. Merekapun aktif ikut membantu upaya pemadaman bersama petugas Perhutani yang ada.

Syukur Alhamdulillah, tahun ini titik-titik api yang terus kita pantau selalu menurun. Ini menunjukkan kepedulian masyarakat sekitar hutan terhadap api sudah mulai tinggi. Cenderung tidak melakukan pembakaran hutan saat membuka lahan,” aku Administratur Mojokerto, Widhi Tjahjanto di ruang kerjanya, Sabtu.

Walau pun menurun, menurut dia, memang masih ada titik api (hotspot) di kawasan hutan yang berdekatan dengan akses jalan raya dan rata-rata terjadi dekat dengan aktivitas manusia sekitar hutan. Luasannya pun tidak begitu besar, hanya antara 1 – 2 hektare. Itupun cepat ditangani, apalagi dengan keterlibatan Forum Komunikasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (Forkom LMDH) KPH Mojokerto saat ini. Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk lebih peduli dengan lingkungan hutan sekitarnya.

Penurunan intensitas kebakaran hutan dan lahan ini lantaran pihaknya terus melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan membentuk kelompok masyarakat pemantau api di setiap LMDH se KPH Mojokerto yang anggotanya masyarakat sekitar hutan peduli api. Mereka ini rutin memantau dan melaporkan titik-titik api atau kebakaran di seluruh wilayah hutan KPH Mojokerto kepada Pos Waspada Kebakaran Hutan yang ada di tiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan diteruskan ke Poskodal yang ada di Kantor KPH Mojokerto. Merekapun aktif ikut membantu upaya pemadaman bersama petugas Perhutani yang ada.

Menurut Widhi, data terakhir per 16 Nopember 2013 tercatat ada 23 titik api atau kejadian di KPH Mojokerto, dengan keluasan areal yang terbakar 117 Hektar. Jauh menurun dari bulan yang sama pada tahun 2012 yang mencapai 63 titik atau kejadian dengan areal terbakar seluas 155 Hektar.

 (Humas Mojokerto/Eko Eswe), diedit oleh Dadang K. Rizal