MOJOKERTO, PERHUTANI (30/10/2023) | “Perhutani akan berupaya mengoptimalkan produktifitas lahan hutan, untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari sektor hasil hutan selain kayu, melalui program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM),” ujar Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, Andi Adrian Hidayat dalam kunjungan lapangannya di area Land Preparation (LP) ATM wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kambangan, Senin (30/10).

Lanjut Andi Adrian, bahwa hal ini juga dalam rangka mendukung ketahanan pangan untuk mencukupi kebutuhan gula nasional. “Kita akan meningkatkan produktifitas lahan hutan dengan mengupayakan nilai keekonomian lahan dengan tanaman tebu,” papar Andi.

“Untuk itu perlu pengawalan serius agar program tebu mandiri bisa sukses, karena program ini dimonitor oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) melalui Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Nganjuk dan Bojonegoro yang membawahi wilayah kerja Perhutani Mojokerto,” imbuhnya.

“Perhutani Mojokerto, kata Andi, melaksanakan program ATM pada kawasan hutan seluas 466,56 ha., tersebar disejumlah wilayah BKPH, tutup Andi Andrian.

Sementara itu, Supervisor Tebu R. Sugeng, expert di bidang tebu yang telah lama berkiprah di Pabrik Gula (PG) Modjopanggung, Jombang di sela-sela kunjungan lapangan itu menyatakan, “Berbagai strategi telah dilakukan baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi untuk mencapai target swasembada gula nasional, tuturnya.

Menurutnya, permasalahan dalam pengembangan gula nasional adalah semakin berkurangnya lahan tebu di sentra-sentra pengembangan. Untuk mencapai target produksi gula tersebut, maka perlu ada terobosan dalam program ekstensifikasi lahan, ujarnya.

“Menurut saya, dukungan berbagai pihak termasuk didalamnya Perhutani dalam penyediaan lahan seperti ini, ATM akan menjawab berbagai permasalahan, khususnya perihal berkurangnya lahan tebu,” tutupnya. (Kom-Pht/Mjk/Abud)

Editor : LRA
Copyright © 2023