NGAWI, PERHUTANI (27/3/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi mendukung Perhutani Forestry Institute (PeFi) Madiun menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang Sekolah Lapang kemitraan pehutanan sosial, bertempat di aula Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedunggalar, pada Rabu (27/3).

FGD dihadiri oleh Wakil Kepala (Waka) PeFi Haris Triwahjuninta beserta jajarannya, Kepala KPH Ngawi Andi Adrian Hidayat beserta jajaran BKPH Kedunggalar, jajaran Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah Ngawi, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Rukun Lestari desa Sidolaju.

Andi Andrian Hidayat dalam sambutannya menyampaikan tentang rencana pembuatan Sekolah Lapang yang berlokasi di BKPH Kedunggalar. Ia berharap dengan rencana tersebut Perhutani dapat bergerak lebih dulu mengawal masyarakat agar mampu membangun kembali pola agroforestri yang memungkinkan.

“Semoga Perhutani Ngawi, PeFi dan CDK bisa menjadi pioneer membuat Sekolah Lapang di Kedunggalar dengan pola kemitraan perhutanan sosial. Dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan untuk memberikan nilai tambah, harapan kami masyarakat sejahtera dan hutan tetap lestari”, kata Andi.

Sementara itu, Haris Triwahjuninta menerangkan tujuan FGD tersebut adalah menginisiasi penyelarasan dengan program Integrated Area Development (IAD) yang melibatkan stakeholder terkait di BKPH Kedunggalar sebagai tempat pilot project rencana Sekolah Lapang kemitraan pehutanan sosial.

“Mari kita belajar dan diskusi bersama tentang ilmu kehutanan. Dengan Sekolah Lapang kemitraan pehutanan sosial, harapan kami lebih mudah diterima oleh teman-teman yang mengikutinya”, ucapnya.

Selanjutnya, Nursalim selaku Ketua LMDH Wono Rukun Lestari menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas terlibatnya LMDH Desa Sidolaju pada proyek tersebut. “Kami sampaikan terima kasih kepada Perhutani yang selalu berusaha mensejahterakan masyarakat. Semoga program Sekolah Lapang juga berjalan dengan lancar”, tuturnya. (Kom-PHT/Ngw/Rth)

Editor : Lra
Copyright©2024